6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Jumlah Bayi Lahir Rendah, Populasi Penduduk Korsel Berkurang

Korsel, MISTAR.ID

Tingkat kelahiran penduduk Korea Selatan (Korsel) kembali menurun pada November 2023. Sementara tingkat kematian malah melebihi jumlah kelahiran.

Badan Statistik Korsel yang dimuat dalam kantor berita Yonhap mengungkapkan bayi yang lahir pada November 2023 hanya 17.531 atau turun 7,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Data terakhir tersebut menunjukkan jumlah kelahiran terendah pada November sejak badan tersebut mulai mengumpulkan data pada tahun 1981.

Baca juga: Sepanjang 2023, Populasi China Menurun Semakin Cepat

Sementara sisi lain, jumlah kematian naik sedikit 0,3 persen selama periode sama menjadi 30.255. Kondisi itu menyebabkan populasi secara alami menurun sekitar 12.724 jiwa.

Korsel pertama kali mengalami penurunan populasi pertumbuhan kelahiran pada 2019. Tren ini terjadi karena jumlah orang yang lahir lebih sedikit dibandinkgan dengan kematian. Data ini berlanjut dalam 49 bulan berturut-turut.

Jumlah bayi baru lahir di Korsel tercatat hanya mencapai 213.572 pada 11 bulan pertama 2023, atau turun 8,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah ini merupaka angka terendah yang pernah tercatat selama periode tersebut.

Korsel memiliki tingkat kelahiran yang sangat rendah, setelah generasi muda menghindari memiliki anak akibat ekonomi yang tidak pasti dan biaya properti yang melonjak.

Baca juga: Populasi Belut Vampir Meningkat Pasca Covid-19

Pada 2023, jumlah pernikahan turun 4,4 persen menjadi 16.695 kasus. Angka perceraian juga turun 6,8 persen menjadi 7.923 kasus.

Penurunan jumlah kelahiran adalah tren yang mengkhawatirkan pemerintah Korsel. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan masalah ekonomi dan sosial yang serius, seperti populasi yang terus menua, dan naiknya beban perawatan sosial serta kekurangan tenaga kerja,.

Guna mengatasi krisis populasi itu, pemerintah negara itu sudah mencoba mengambil langkah-langkah. Salah satunya dengan meningkatkan tunjangan keluarga dan menambah layanan pengasuhan anak. Namun, kebijakan itu belum berhasil meningkatkan jumlah kelahiran.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles