11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Jerman-Prancis Akan Tandatangani Kerjasama Keamanan Bilateral dengan Ukraina

Kyiv, MISTAR.ID

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dijadwalkan menandatangani menandatangani komitmen keamanan bilateral saat mengunjungi Jerman dan Prancis, Jumat (16/2/24)  Perjalanan ini dilakukan ketika pasukan Ukraina berusaha menahan serangan Rusia yang mendekati kota Avdiivka di timur Ukraina.

Pemerintah Ukraina menghadapi kekurangan tenaga kerja dan persediaan amunisi, sementara bantuan militer dari AS tertunda selama beberapa bulan.

Ini merupakan perjalanan luar negeri pertama Zelenskiy sejak dia mengganti kepala staf angkatan darat dan melakukan perombakan komando militer Ukraina.

Langkah besar di saat perang yang sulit, menurutnya, diperlukan untuk menghadapi tantangan medan perang yang berubah.

Baca juga: 4 Pria Peras Anggota Dewan Gara-gara Angpao Berisi Rp16.000

Jerman dan Prancis akan menjadi sekutu kedua dan ketiga Ukraina yang menandatangani perjanjian keamanan bilateral yang akan menetapkan syarat-syarat bagi dukungan berkelanjutan hingga Ukraina bisa bergabung dengan NATO.

Rincian perjanjian yang akan ditandatangani dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz belum diketahui, tetapi Kyiv mengatakan bahwa mereka ingin memanfaatkan perjanjian pertama yang ditandatangani dengan Britania Raya pada Januari sebagai kerangka kerja.

London mengatakan bahwa perjanjian itu mengikatkan berbagai dukungan yang telah dan akan terus diberikan untuk keamanan Ukraina.

Ini juga menciptakan komitmen untuk melakukan konsultasi dengan Kyiv dalam waktu 24 jam jika Ukraina menghadapi serangan bersenjata Rusia di masa depan, dan untuk memberikan bantuan keamanan yang cepat dan berkelanjutan.

Seperti dilansir Reuters, pejabat Prancis memberikan sedikit rincian tentang perjanjian bilateral antara Paris dan Kyiv menjelang upacara penandatanganan yang diharapkan di istana Elysee di Paris pada Jumat malam.

Baca juga: Putin Minta Keluarga di Rusia Punya 2 Anak atau Lebih

Mereka mengatakan, perjanjian itu mencakup elemen ekonomi dan keuangan dan tidak terbatas pada aspek militer.

“Logika di baliknya adalah dukungan untuk Ukraina dalam jangka panjang, untuk membuat agresi Rusia gagal,” kata seorang pejabat Prancis.

Jerman telah mendorong mitra Eropa dan AS untuk komitmen yang lebih ketat terkait pasokan militer untuk Ukraina, dengan Kanselir Scholz melakukan perjalanan ke Washington untuk memperkuat bantuan untuk kebutuhan Kyiv.

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengatakan bahwa negaranya memperkirakan 3,5 miliar euro untuk pasokan amunisi tahun ini dan akan mengirimkan tiga hingga empat kali lipat lebih banyak pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.

Zelenskiy juga diharapkan akan memberikan pidato di konferensi keamanan Munich pada Sabtu. Beberapa pertemuan bilateral di pinggiran acara juga direncanakan, termasuk dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles