17.8 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Helikopter Militer Myanmar Tembaki Sekolah, Enam Orang Tewas

Myanmar, MISTAR.ID

Sedikitnya enam anak tewas dan 17 orang terluka ketika helikopter militer menembaki sebuah sekolah di Myanmar. Demikian menurut laporan media setempat, Senin (19/9/22). Pihak militer mengatakan mereka melepaskan tembakan karena pemberontak menggunakan gedung itu untuk menyerang pasukannya.

Myanmar telah dicengkeram oleh kekerasan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih awal tahun lalu. Beberapa gerakan oposisi di antaranya bersenjata, telah muncul di seluruh negeri. Gerakan tersebut telah dilawan oleh militer dengan kekuatan mematikan.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi rincian kekerasan yang terjadi pada hari Jumat (16/9/22) di Desa Let Yet Kone di wilayah Sagaing Tengah tersebut. Menurut laporan di portal berita Mizzima dan Irrawaddy, helikopter militer telah menembaki sekolah yang bertempat di sebuah biara Buddha di desa tersebut. Beberapa anak tewas di tempat, sementara yang lain meninggal setelah pasukan memasuki desa, kata laporan itu.

Baca Juga:Junta Militer Myanmar Vonis Aung San Suu Kyi 6 Tahun Penjara

Dua warga yang menolak disebutkan namanya karena kekhawatiran keamanan, mengatakan melalui telepon, mayat-mayat itu kemudian diangkut oleh militer ke Kotapraja yang berjarak 11 km (7 mil) dan dikuburkan. Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti kerusakan, termasuk lubang peluru dan noda darah di sebuah gedung sekolah.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan Tentara Kemerdekaan Kachin (Kachin Independence Army), sebuah kelompok pemberontak dan Pasukan Pertahanan Rakyat (People’s Defence Force), sebuah organisasi payung gerilyawan bersenjata yang disebut junta sebagai “teroris,” telah bersembunyi di biara dan menggunakan desa untuk mengangkut senjata di daerah tersebut.

Pasukan keamanan yang dikirim dengan helikopter telah melakukan “inspeksi mendadak” dan diserang oleh PDF dan KIA di dalam rumah dan biara.

Baca Juga:Sejak Kudeta, Militer Myanmar Tangkap 98 Wartawan

Dikatakan, pasukan keamanan telah menanggapi dan mengatakan beberapa penduduk desa telah tewas dalam bentrokan dan bahwa yang terluka dibawa ke rumah sakit umum untuk perawatan. Pernyataan itu menuduh kelompok bersenjata menggunakan penduduk desa sebagai perisai manusia dan mengatakan bahwa senjata termasuk 16 bom buatan tangan kemudian disita.

Dalam sebuah pernyataan setelah kekerasan hari Jumat (16/9/22), pemerintah bayangan pro-demokrasi Myanmar, yang dikenal sebagai Pemerintah Persatuan Nasional atau NUG (National Unity Government), menuduh junta melakukan “serangan yang ditargetkan” di sekolah-sekolah. NUG juga menyerukan pembebasan 20 siswa dan guru yang dikatakan telah ditangkap setelah serangan udara tersebut.

Baca Juga:Pangkalan Militer Myanmar Direbut Pemberontak

Menurut Save the Children, sebuah organisasi non-pemerintah, serangan kekerasan yang terdokumentasi di sekolah melonjak menjadi sekitar 190 pada tahun 2021 di Myanmar dari 10 tahun sebelumnya. Dalam sebuah laporan bulan ini, organisasi itu mengatakan penggunaan sekolah sebagai pangkalan oleh militer dan kelompok bersenjata juga meningkat di seluruh negeri, mengganggu pendidikan dan membahayakan anak-anak.(reuters/cnn/hm15)

Related Articles

Latest Articles