Singapura, MISTAR.ID
Sea Limited sedang bersiap untuk memecat 3 persen karyawan Shopee di Indonesia, sebagai bagian dari gelombang pemutusan hubungan kerja regional yang lebih luas yang dimaksudkan untuk mengekang kerugian yang membengkak dan memenangkan kembali investor.
Perusahaan yang berbasis di Singapura itu berencana mulai memberi tahu staf yang terkena dampak pada Senin (19/9/22). Demikian menurut memo internal yang dilihat oleh Bloomberg News. Pemotongan 3 persen staf di Indonesia sejalan dengan PHK dengan persentase satu digit yang rendah di seluruh divisi. Shopee adalah salah satu dari dua bisnis besar Sea, di samping game populer Free Fire.
Manajemen mengumumkan PHK yang akan datang di balai kota pada Senin (19/9/22) untuk tim yang terkena dampak, termasuk pemasaran Shopee serta unit operasi. “Perubahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dengan tujuan mencapai swasembada di seluruh bisnis kami,” kata Shopee dalam pernyataannya lewat surat elektronik.
Baca Juga:
Perusahaan bermaksud menawarkan paket pesangon dan bantuan sesuai kebutuhan, menurut memo tersebut. Sea telah kehilangan nilai pasar sekitar US$170 miliar (sekitar 2.500 triliun rupiah), tertinggi sejak Oktober, di tengah pertanyaan tentang prospek menghasilkan uang di era kenaikan suku bunga dan mengintensifkan persaingan dari Alibaba Group Holding di kubu Asia.
Pekan lalu, salah seorang miliarder Forrest Li mengumumkan dalam memo internal bahwa anggota manajemen puncak akan mengabaikan gaji mereka dan memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan karena perusahaan, yang menganggap Tencent Holdings sebagai investor terbesarnya, mencoba melindungi diri dari perlambatan ekonomi.
Divisi Shopee Sea, telah menarik diri dari pasar utama di Eropa dan Amerika Latin, selain dilarang dari India karena meningkatnya ketegangan dengan perusahaan-perusahaan China. Perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara itu juga berencana untuk mengurangi jumlah karyawan di game, divisi yang paling menguntungkan, dan dalam usaha baru pada penelitian dan pengembangannya.”Ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat,” kata manajemen dalam memo tersebut. “Secara umum, kami akan menawarkan paket yang adil bagi karyawan yang berpisah dengan kami dan memberikan bantuan jika diperlukan.”(bloomnberg/straitstimes/hm15)
