21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

27.000 Warga Lebanon Mengungsi Akibat Serangan Israel

Beirut, MISTAR.ID

Sedikitnya 27.000 warga terpaksa mengungsi dari Lebanon selatan dan wilayah Bekaa ke berbagai tempat penampungan sementara akibat serangan militer Israel.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, dalam konferensi pers setelah kunjungannya ke beberapa tempat penampungan.

Yassin menjelaskan bahwa serangan Israel telah menyebabkan kerusakan parah di kota-kota selatan, pinggiran Beirut, dan wilayah lain di negara tersebut. Kerusakan ini memaksa puluhan ribu warga untuk menyelamatkan diri ke daerah yang lebih aman.

“Sekitar 252 sekolah pemerintah kini dialihfungsikan menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi,” jelasnya.

Baca juga: Indonesia Kutuk Serangan Udara Israel ke Lebanon

Serangan bertubi-tubi dari Israel telah memaksa warga untuk mengungsi ke berbagai tempat penampungan di seluruh Lebanon.

Saat ini, sekitar 27.000 orang dari wilayah selatan dan Bekaa mengungsi, dan upaya distribusi bantuan darurat bagi 20.000 orang telah dimulai dalam 24 jam terakhir. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pokok, makanan, dan paket kebersihan.

Menurut laporan Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, sejak Senin (23/9/24), gelombang serangan udara Israel telah menewaskan hampir 560 orang, termasuk 95 wanita dan 50 anak-anak, serta melukai lebih dari 1.835 orang.

“Sebagian besar korban adalah warga sipil yang sedang berada di rumah mereka, membantah klaim Israel yang menyebut serangan menargetkan pejuang,” ujar Abiad.

Baca juga: Kecam Serangan Israel, China Nyatakan Dukung Lebanon

Perang lintas batas antara Hizbullah dan Israel terus berlanjut sejak awal serangan Israel ke Jalur Gaza. Hingga saat ini, serangan di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahaya meluasnya konflik jika serangan di Lebanon terus berlanjut, yang berpotensi memperluas krisis regional. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles