Sebut Koptu HB Tak Terlibat, LBH Medan: Kodam I/BB Sedang Melindungi Anggotanya


Koptu HB saat menghadiri persidangan. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra menilai Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, diduga sedang melindungi anggotanya yakni Koptu HB. Irvan mengatakan, sebelumnya Rio menyebut jika Koptu HB tidak terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis Tribrata TV, Rico Sampurna Pasaribu.
Irvan menyebutkan, saat ini laporan Eva Pasaribu yang merupakan anak dari Rico Sampurna Pasaribu, terhadap Koptu HB sedang berproses di Polisi Militer Kodam I/BB.
“Eva telah memberikan keterangan dan menghadirkan alat bukti, baik itu bukti surat, saksi dan petunjuk ke penyidik Pomdam,” ujar Irvan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Mistar, Sabtu (1/3/2025).
LBH Medan sangat menyayangkan pernyataan Pangdam I/BB yang mengatakan tidak ada keterlibatan Koptu HB. Menurutnya, sikap Pangdam merupakan bentuk tidak menghormati proses hukum dan melindungi anggota. LBH Medan juga meyakini jika Pangdam I/BB dan Pomdam I /BB tidak serius serta tidak transparan dalam menangani permasalahan ini.
Pihaknya sebagai lembaga yang konsen terhadap penegakan hukum dan HAM, sebelumnya telah menyampaikan jika keterangan Koptu HB penuh dengan kebohongan dan diduga memberikan keterangan palsu.
Dari catatan pihaknya, ada 6 kebohongan yang dilakukan Koptu HB. Pertama, Koptu HB menyatakan jika tidak terlibat dalam dugaan pembunuhan berencana terhadap wartawan Rico dan keluarganya.
Padahal, ketiga terdakwa melalui kuasa hukumnya menyatakan secara jelas dan lantang kepada majelis hakim jika ada keterlibatan dari Koptu HB. Hal ini juga bersesuaian dengan rekaman telepon Eva dan Bulang yang menyatakan jika dia disuruh Koptu HB.
Kedua, Koptu HB menyatakan tidak keberatan atas pemberitaan korban dan hanya meluruskan. Tetapi faktanya, Koptu HB berulang kali minta pemberitaan itu dihapus (takedown), baik itu menyampaikan langsung kepada Rico Sampurna Pasaribu dan menelepon langsung pimpinan redaksi tempat Rico bekerja.
Ketiga, Koptu HB menyangkal bukan pemilik warung yang dijadikan sebagai lokasi perjudian, dengan beralasan jika dia telah menyewakannya kepada Januar Ginting sejak 2023. Anehnya, Januar Ginting sendiri diduga tidak pernah diperiksa/BAP sebagai saksi mulai dari penyidikan hingga persidangan.
Keempat, Koptu HB menyatakan jika terdakwa Bebas Ginting als Bulang, bukan anggotanya. Padahal para saksi secara tegas di atas sumpah menyatakan jika Bulang adalah anggota Koptu HB dan bertugas mengawas bisnis judinya.
Kelima, Koptu HB menyatakan jika ada berkomunikasi dengan Bulang, tetapi terkait menanyakan pupuk kandang. Padahal, rekonstruksi yang dilakukan Polda Sumut dapat dilihat dengan mata telanjang jika Koptu HB memerintah Bulang untuk menjumpai korban guna menghapus pemberitaan.
Keenam, Koptu HB menyampaikan jika dirinya telah lalai dan dihukum terkait warung yang disewakan dijadikan tempat judi. Hal ini jelas tidak masuk akal, dimana diketahui dari hasil investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), jika rumah koptu HB berjarak 50 meter dari lokasi perjudian tersebut. Maka, sangat mustahil jika dia mengatakan lalai/atau tidak mengetahui hal tersebut.
Untuk itu, LBH Medan meminta Pangdam I/BB untuk tidak sembarangan memberikan pernyataan atau tanpa dasar. Kemudian, LBH Medan dan KKJ mendesak Pangdam dan Pomdam I/BB untuk segera menyelesaikan permasalahan ini secara hukum dan transparan.
Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim diminta untuk menuntut atau menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya kepada terdakwa sebagaimana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebelumnya, Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto menyebut Koptu HB tidak terlibat dalam kasus pembakaran sekaligus pembunuhan Rico Sampurna Pasaribu, Jurnalis Tribrata TV asal Kabupaten Karo.
Kata Pangdam, Koptu HB sudah menjalani pemeriksaan dalam persidangan. Namun tidak ada ditemukan bukti baru terkait dengan keterlibatan dari Koptu HB.
“Kemarin ada dipanggil ke persidangan sudah disampaikan oleh kejaksaan untuk melakukan pemeriksaan tidak ada bukti baru yang menerangkan bahwa yang bersangkutan terlihat dalam hal tersebut,” ujar Rio di Polda Sumut, Kamis (27/2/2025).
Perwira tinggi TNI itu menyebut, dalam kasus ini pihaknya cukup terbuka. Bila mana ada bukti baru yang membuktikan keterlibatan dari Koptu HB akan ditampung oleh pihaknya. (matius/hm24)