Simalungun, MISTAR.ID
Sat Lantas Polres Simalungun beberapa waktu lalu telah melimpahkan berkas perkara (tahap 1) kasus kecelakaan beruntun di Nagori Bulu Pange, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Penyerahan berkas perkara kecelakaan beruntun itu pun dilakukan, pada Rabu (24/1/24) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Simalungun.
Namun, hingga kini perkara kecelakaan yang menewaskan sejumlah guru itu pun belum mengarah ke persidangan.
Baca juga:Berkas Kecelakan Beruntun di Bulu Pange Dilimpahkan ke Kejari Simalungun
Kasat Lantas, Iptu Jonni Sinaga mengatakan, pihaknya kini masih menunggu P21 (berkas dinyatakan lengkap) dari Kejari Simalungun.
“Kita masih menunggu P21 dari Kejaksaan. Kalau petunjuk dari jaksa itu urusan Kanit Laka (Gakkum),” ujar Jonni dari seberang telepon, pada Jumat (19/4/24).
Sementara itu, informasi yang dihimpun mistar.id, berkas perkara kasus kecelakaan beruntun di Nagori Bulu Pange itu masih P19. Di mana Kejaksaan meminta penyidik untuk melengkapi berkas, sehingga nantinya P21.
“Masih P19, jaksa minta dilengkapi lagi. Mereka merasa ada yang kurang lengkap,” ujar sumber kepada mistar.id.
Baca juga:Polisi Panggil Perusahaan Aqua Terkait Kecelakaan Maut di Merek Raya
Diketahui Sat Lantas Polres Simalungun telah memanggil perusahaan air minum dalam kemasan Aqua yang bernaung di bawah PT Tirta Sibayakindo, buntut kecelakaan beruntun tersebut.
Aqua dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya 6 orang lantaran rem truk tronton yang mengangkut 900 lebih muatan galon air blong dan menghantam belasan kendaraan di lokasi kejadian.
Jonni mengatakan, sesuai rencana sopir Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35) akan membawa muatan Aqua untuk dikirimkan dari Tanah Karo ke Kota Pematangsiantar, sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi.
“Untuk sementara, kita kenakan pasal 310 ayat 1, 2 dan 3 Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,” kata orang nomor 1 di Sat Lantas Polres Simalungun itu beberapa waktu lalu. (hamzah/hm16)
