11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pengamat: Konflik Israel-Hamas Belum Pengaruhi Kinerja Ekonomi Sumut

Medan, MISTAR.ID

Konflik Israel-Hamas yang terjadi sejak Sabtu (7/10/23) menambah ketidakpastian ekonomi global. Setelah perang Rusia-Ukraina yang sempat melambungkan harga pupuk dan biji-bijian, konflik di Timur Tengah ini dikhawatirkan berpotensi mengakibatkan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah sendiri mengalami kenaikan dari kisaran US$82 per barel sebelumnya, menjadi sekitar US$86 per barel setelah konflik.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengatakan, harga minyak sejauh ini memang tidak lagi mengalami kenaikan. Namun begitu, tetap perlu diantisipasi potensi konflik bisa saja meluas ke Negara Teluk lainnya.

Baca Juga: Harga Emas Berpeluang Menguat Hari Ini

“Hal ini perlu diwaspadai mengingat banyak Negara Teluk yang merupakan penghasil minyak dunia. Perang akan memperburuk harga minyak, dan perang Yom Kippur tahun 1973 juga sempat melambungkan harga minyak dunia hingga 4 kali lipat,” jelas Gunawan, Selasa (10/10/23).

Menurut dia, untuk saat ini, situasinya tentu tidak sama dengan 50 tahun lalu. Akan tetapi, ketidakpastian yang diakibatkan perang tersebut kian bertambah.

Situasi ekonomi global belakangan ini juga tengah mengalami ketidakpastian, di mana tekanan kinerja ekonomi terus melambat seiring dengan kenaikan bunga acuan.

Perubahan iklim memicu terjadinya penurunan produksi pertanian, gangguan rantai pasok karena perang, hingga sikap proteksi yang dilakukan negara surplus bahan pangan.

Related Articles

Latest Articles