22.4 C
New York
Friday, June 28, 2024

Pasar Bersikap Wait And See Jelang Rilis Data Inflasi

Medan, MISTAR.ID

Data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal pertama tumbuh sebesar 1,4% (q to q), atau masih sesuai ekspektasi pasar. Sementara data penjualan barang tahan lama tumbuh 0,1% atau lebih baik dari proyeksi sebelumnya di bulan mei tumbuh -0,1.

“Secara keseluruhan data menunjukan bahwa fundamental ekonomi AS masih cukup solid,” kata Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (28/6/24).

Lanjutnya, mayoritas bursa di Asia terpantau bergerak menguat. Demikian halnya dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga terpantau mengalami penguatan di sesi pembukaan perdagangan.

“IHSG dibuka menguat di level 6.989. Secara teknikal IHSG sudah mulai mengalami jenuh beli. Dan sangat rentan untuk terkoreksi di saat berada di level psikologis 7.000,” jabarnya.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Bergerak Sideways

Menurutnya lagi, IHSG berpeluang untuk berkonsolidasi terlebih dahulu di level 7.000 sementara waktu. Disisi lain, Rupiah masih mengalami tekanan dan ditransaksikan di kisaran level 16.410 per US Dollar.

“Jelang rilis data inflasi AS yang akan dipublikasikan pada malam nanti. Pelaku pasar akan dibayangi kekhawatiran akan kemungkinan rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Pelaku pasar akan sangat berhati hati jelang rilis data inflasi tersebut. Karena data tersebut akan menentukan strategi investasi pelaku pasar. Bukan hanya di pasar keuangan, termasuk juga transaksi di komoditas seperti emas,” terangnya.

Di sisi lain, harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan relatif stabil di kisaran $2.320 per ons troynya. Pelaku pasar seakan bersikap wait and see jelang rilis data penting tersebut. (anita/hm20)

Related Articles

Latest Articles