19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ini Rencana Aksi Besar BUMN 2023

Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan rencana aksi korporasi BUMN yang akan dilakukan tahun 2023. Mulai dari pendaftaran perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IPO, hingga masuknya mitra strategis (strategic partner) ke perusahaan BUMN.

“Aksi korporasi tidak selalu IPO, bisa juga aksi korporasi di mana strategic partner yang masuk ke perusahaan yang belum IPO dan sudah. 14 aksi korporasi itu bisa go public, bisa dapat strategic partner,” ujar Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (5/12/22).

Erick mengatakan untuk melantai di bursa harus di kondisi dan waktu yang tepat. Meski dia tidak membeberkan 14 aksi korporasi yang dimaksud.

Baca juga:Menteri BUMN Pastikan Pemerintah Berpihak Majukan UMKM

“Progresnya masih jalan yang go public sesuai dengan kondisi pasar. kan sekarang juga ada gonjang ganjing seperti ada resesi. Nah kembali kalau kita go public musti tepat lah,” kata Erick.

Dia juga belum mau mengungkapkan kapan Pertamina Hulu Energi dan Pertamina Geothermal akan melantai di Bursa. Namun menurutnya itu bagian dari aksi korporasi.

“Ya itu bagian dari aksi korporasi, itu bisa misalnya geothermal diinvestasikan oleh strategic partner supaya bisa dikembangkan. Baru setahun kemudian IPO. itu bisa. atau bisa juga bersamaan itu mekanismenya. Tapi detailnya tanya Pertamina lah,” kata Erick.

Dalam paparannya di Komisi VI pada Senin (5/12/2022) ada beberapa aksi korporasi yang direncanakan dilakukan pada 2023.

Pertama aksi korporasi Geothermal Energi. Di mana potensi Geothermal di Indonesia mencapai 24 gigawatt, sedangkan yang baru tergarap baru 2,4 gigawatt.

Baca juga:Menteri BUMN Erick Thohir Resmi Menyandang Marga Sidabutar

“Terdiri dari aset Pertamina lalu aset di Geodipa, lalu aset PLN dan private sector yang punya sendiri. kita sedang berusaha mengkonsolidasi aset yang ada di kementerian lain atau bumn menjadi perusahaan geothermal karena ini potensinya luar biasa,” kata Erick.

Selain itu juga ada aksi korporasi PalmCo. Erick menjelaskan ini adalah konsolidasi dari PTPN untuk kelapa sawit ini hanya 3% dari total perkebunan sawit nasional.

“Kelapa sawit nasional mayoritas swasta 50% petani 40% lebih. Kita sangat kecil. Ini potensi yang luar biasa,” kata Erick.

Ada juga rencana aksi korporasi dari Jasa Marga untuk penyelesaian tol Trans-Jawa yang tertunda.

“Kita mau dorong dengan aksi korporasi,” pungkas Erick.(cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles