16.1 C
New York
Friday, September 13, 2024

Indonesia dan Brasil Kerja Sama Kembangkan 100 Ribu Sapi Perah Tropis

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa Indonesia dan perusahaan asal Brasil menjalin kerja sama investasi senilai Rp4,5 triliun untuk pengembangan 100 ribu sapi perah tropis.

“Kehadiran investor Brasil ini dapat mendukung upaya kita mewujudkan swasembada daging dan susu,” katanya pada Jumat (13/9/24)

Sebelumnya, PT Asiabeef Biofarm Indonesia telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Agropecuaria 31 (31 Group).

Sulaiman mengatakan, melalui kerja sama pengembangan peternakan secara masif, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan daging sapi dan susu di dalam negeri tanpa harus mengimpor.

Baca juga:Karena Krisis Ekonomi, Orang Tunisia Sulit Membeli Domba untuk Idul Adha

“Investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor peternakan,” katanya.

Usai bertemu dengan Menteri Pertanian dan Peternakan Brasil Carlos Favaro, Sulaiman mengatakan sejumlah pelaku usaha besar Brasil telah menunjukkan minat terhadap sektor peternakan Indonesia. Ia pun berharap kedua negara dapat membuat kesepakatan lanjutan terkait pengembangan peternakan.

Pertemuan bilateral Indonesia-Brasil tersebut dilaksanakan setelah Pertemuan Menteri Pertanian (AMM) G20 di Chapada Dos Guimaraes, Brasil.

Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan transformasi sistem pertanian dan pangan secara holistik.

Baca juga:Peningkatan Bisnis Peternak Dukung Kenaikan Produksi Susu

Sementara itu, ia menyoroti bahwa komitmen transformasi sektor pertanian telah membuahkan hasil yang positif.

“Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021, dan dalam beberapa tahun terakhir, menghasilkan jagung, bawang merah, minyak sawit, ayam, dan telur dalam jumlah surplus untuk memenuhi kebutuhan 281 juta penduduk Indonesia,” ujarnya.

Ia menggarisbawahi perlunya langkah strategis yang cepat di bidang pertanian, mengingat jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030.

“Kita harus meningkatkan produksi pangan sambil melestarikan sumber daya alam kita yang semakin menipis,” kata Sulaiman.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles