Simalungun, MISTAR.ID
Cokelat merupakan minuman dan camilan yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian masyarakat.
Cokelat dihasilkan dari biji kakao yang telah mengalami serangkaian proses pengolahan. Biji kakao dihasilkan dari buah tanaman kakao (theobroma cacao) yang sudah matang.
Kini, harga tanaman kakao ini semakin meroket bahkan menembus angka Rp80.000 sampai Rp100.000 per kilogram, di Kabupaten Simalungun.
Sawal Petani kakao asal Kecamatan Tanah Jawa mengaku saat ini harga penjualan biji kakao kering mengalami kenaikan harga dari biasanya. Harga jual berkisar Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilogram sekarang mengalami kenaikan.
“Harga biji cokelat sudah beberapa minggu ini naik. Harganya tiba-tiba melonjak yang tadinya itu harganya Rp50.000 per kilogram namun setelah awal September harganya naik sampai Rp100.000 per kilogram,” jelasnya Kepada Mistar.id, Selasa (10/9/24).
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemkab Samosir Bangun Screen House di KPT Tele
Ia mengatakan kalau saat ini tanaman kakao sudah sangat jarang karena banyak petani yang beralih ke tanaman lainnya setelah harga kakao turun drastis selama ini.
Anjloknya harga membuat petani dirundung malang, akibat biaya panen dan pasca panen yang tinggi. Sehingga, jangankan memperoleh keuntungan, terkadang kembali modal pun tidak.
“Kami para petani kakao berharap agar harga cokelat bisa terus bertahan seperti ini,” harapnya.
Petani lainnya, Julefendi menambahkan, saat ini hampir semua petani kakao tengah memasuki masa panen.
Baca juga: Harga Gabah Kering Petani Sumut Naik, Simalungun Terendah
“Jadi bertepatan sekali memang petani banyak panen dan harga naik,” tandasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, untuk luas tanaman Kakao di Kabupaten Simalungun pada tahun 2019 luas areal 2.339,00 hektar (ha) dan pada tahun 2020 luas areal 2.346,00 hektar untuk tahun 2021 luas areal 2.352,00 hektar.
Dan, untuk produksi kakao pada tahun 2019 mencapai 1.046,00 ton, dan di tahun 2020 mengalami peningkatan mencapai 1.248,00 ton untuk di tahun 2021 masih mengalami peningkatan mencapai 1.280,00 ton. (abdi/hm25)