Jakarta, MISTAR.ID
Aturan baru perihal tata cara penagihan kredit atau pembiayaan dilakukan Pelaku Jasa Keuangan (PUJK) terhadap konsumen dibuat oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).
Ini diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
Dalam regulasi itu disebutkan, penagihan produk kredit atau pembiayaan bagi konsumen wajib dilaksanakan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca juga:OJK Beberkan Penyebab Masyarakat Terperangkap Pinjaman Online Ilegal
Seperti dikutip pada, Selasa (9/1/24) di regulasi terkini ini, salah satu hal yang menarik dan patut mendapat atensi masyarakat mengenai waktu penagihan kredit.
Pasal 62 ayat 2 dijelaskan, salah satu poin PUJK wajib memastikan penagihan hanya dilakukan pada Senin hingga Sabtu di luar hari libur nasional dari mulai pukul 08.00 sampai 20.00 waktu setempat.
“Di aturan ini juga membuat pelaku usaha harus memastikan penagihan tidak dilakukan dengan memakai ancaman, kekerasan atau tindakan bersifat mempermalukan konsumen,” tulisnya.
Penagihan juga tidak diperbolehkan memakai tekanan baik secara fisik maupun verbal. Dalam hubungan dengan perlindungan konsumen, PUJK juga wajib memastikan penagihan tak dilakukan secara terus-menerus yang bersifat mengganggu.
Baca juga:Penguatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sumut terus Digencarkan OJK
Selain itu, penagihan kredit juga cuma bisa dilakukan pada alamat penagihan dan tempat tinggal konsumen.
Adapun penagihan di luar lokasi atau waktu yang ditentukan hanya bisa dilaksanakan atas dasar persetujuan dan perjanjian dengan konsumen terlebih dahulu.
Selain itu, penagihan juga wajib berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. PUJK yang melanggar ketentuan dimaksud dapat dikenai sanksi administratif seperti peringatan tertulis hingga pencabutan izin usaha. (kcm/hm16)
