Jakarta, MISTAR.ID
Senin (9/10/23) diketahui nilai tukar rupiah berada di Rp15.660 per dolar AS. Nilai tukar Garuda melemah 47 poin atau 0,3 persen dari kedudukan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia diamati bergerak bermacam-macam. Tertulis won Korea Selatan menguat 0,40 persen, yen Jepang 0,09 persen, peso Filipina 0,08 persen dan yuan China naik 0,19 persen.
Sementara ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, baht Thailand melemah 0,09 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen dan dolar Hong Kong jalan di tempat.
Baca juga:Â Rupiah Kembali Melemah Jadi Rp15.600 per Dolar AS, Ini Penyebabnya
Di sisi lain, nilai tukar negara maju terpantau kompak beranjak di area merah. Euro Eropa minus 0,14 persen, Poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, dolar Kanada jatuh 0,12 persen dan dolar Australia minus 0,1 persen.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra menuturkan, rupiah melemah terhadap dolar AS akibat data tenaga kerja AS yang naik jauh lebih tinggi dari prediksi.
Ini menyokong kebijakan suku bunga tinggi AS dalam mengendalikan atau menurunkan inflasi ke misi 2 persen.
Baca juga:Â Akhir Pekan Ini, IHSG dan Rupiah Menguat Harga Emas Terjun Bebas
“Penguatan dollar AS juga ditopang sentimen hindar risiko akibat konflik saling serang antara Hamas dan Israel yang menyebabkan ribuan korban jiwa. Pasar mungkin mengantisipasi kemungkinan konflik ini meluas,” paparnya.
Ariston memprediksi rupiah berpindah di rentang Rp 15.580 per dolar AS-Rp15.650 per dolar AS. (cnn/hm16)
