Penjual Gorengan di Lubuk Pakam Habiskan 10 Liter MinyaKita per Hari


Lapak jualan pisang goreng kripsi Fadli di Jalan Galang Lubuk Pakam depan Makodim Deli Serdang. (f: sembiring/mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Fadli, seorang penjual pisang goreng krispi di Jalan Galang Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, mengaku menghabiskan 10 liter minyak goreng bersubsidi MinyaKita per hari.
Ia mengungkapkan, minyak sebanyak 10 liter itu dipergunakannya untuk menggoreng 10 tandan pisang kepok. Sayangnya, ia tidak tahu menahu mengenai minyak goreng bersubsidi dan pisang.
"Saya hanya mengolah dan menjual pisang gorengnya. Mengenai berapa harga MinyaKita atau darimana mendapatkan pasokan pisang, saya tidak tau sama sekali," ujar pria bercelana ponggol itu, Kamis (13/3/2025) sore.
Lajang asal Provinsi Aceh tersebut mengaku hanya bekerja menjual pisang goreng kripsi yang diakuinya memiliki 8 (delapan) cabang di Lubuk Pakam. Ia mengaku mendapatkan gaji sebesar Rp150.000 per hari.
Untuk satu cabang atau outlet, kata Fadli, dijaga oleh dua orang pekerja. Namun khusus di lokasi yang ramai pembeli, maka pekerjanya mencapai bisa empat orang.
"Sepotong pisang goreng gripsi ini dijual seribu perak, bang," kata Fadli bekerja berdua dengan temannya di tempatnya berjualan.
Meski tidak mengetahui soal minyak goreng dan pisang, Fadli dapat mengungkap besaran sewa lapaknya berjualan. Ia menuturkan sewa lapak pinggir jalan dengan kios ukuran mini Rp500.000 sebulan.
Namun, walaupun berkenan mengungkap besaran tarif sewa lapaknya, Fadli menolak membeberkan omset penjualan atau penghasilan dari pisang goreng krispinya.
"Rahasia bang," ucapnya menolak membeberkan dengan halus, saat ditanya penghasilannya dari jualan pisang goreng. Namun yang jelas, diakui Fadli, bulan puasa ini tidak berpengaruh kepada omset penjualannya. (sembiring/hm27)