Kepala Markas PMI di Asahan Korbankan Lebaran Demi Tanggung Jawab Kemanusiaan


Fahrul Simangunsong, Kepala Markas PMI Asahan. (f:perdana/mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Lebaran yang identik dengan momen kebersamaan keluarga ternyata tak selalu bisa dinikmati oleh semua orang. Salah satunya yakni Fahrul Simangunsong, Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Asahan, yang dengan berbesar hati rela mengorbankan waktu lebarannya demi menjalankan tugas kemanusiaan.
Di saat banyak orang merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga, Fahrul memilih untuk tetap siaga mengawal petugas piketnya di markas PMI Kisaran demi memastikan pelayanan kemanusiaan berjalan tanpa hambatan.
"Lebaran hanya datang sekali dalam setahun, tapi kebutuhan akan bantuan kemanusiaan tidak mengenal waktu," ujar Fahrul saat ditemui di Pos Pelayanan Mudik Lebaran PMI Asahan, Kamis (27/3/2025).
Baginya, tugas di PMI bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati. Dalam suasana lebaran yang biasanya diisi dengan tradisi mudik dan berkumpul bersama keluarga, Fahrul justru berjaga memastikan stok darah mencukupi dan pelayanan PMI tetap optimal.
Apalagi pihaknya juga kebagian tugas membantu kesiapan di pos pelayanan di wilayah Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan. Menurutnya, saat Lebaran kebutuhan darah cenderung meningkat karena banyak rumah sakit yang tetap beroperasi menangani pasien kecelakaan lalu lintas atau kebutuhan medis darurat lainnya.
"Ini momen yang krusial, dan saya tidak bisa meninggalkan tanggung jawab ini begitu saja," ucapnya.
Baca Juga: Tips Sehat Menjaga Pola Makan saat Lebaran
Tentu saja, keputusan untuk tetap bertugas selama lebaran bukan tanpa tantangan. Fahrul mengakui bahwa ada perasaan haru setiap kali harus meninggalkan keluarganya di momen-momen penting. Namun, dukungan dari istri dan anak-anaknya menjadi kekuatan utama.
"Keluarga sudah memahami bahwa tugas ini adalah bagian dari pengabdian saya kepada masyarakat. Mereka selalu memberi dukungan penuh. Mungkin untuk liburan bisa beberapa hari setelah lebaran," kata Fahrul.
Fahrul juga menyampaikan harapannya agar semangat kemanusiaan tidak hanya muncul pada saat-saat tertentu saja.
"Semoga semangat untuk saling membantu tidak hanya terasa di saat lebaran, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kemanusiaan tidak mengenal hari libur," tuturnya.
Berbesar hati dan penuh pengabdian, sosok Fahrul merupakan cerminan bahwa tugas kemanusiaan adalah panggilan jiwa.
Meskipun harus mengorbankan momen-momen berharga bersama keluarga, ia tetap berkeyakinan bahwa memberi manfaat bagi sesama adalah kebahagiaan yang tak ternilai. (perdana/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
254 Personel Amankan Jalur Mudik di Jalinsum Asahan