18.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Gara-gara Anas Urbaningrum, KLB Demokrat Deli Serdang sebut AHY Mulai Linglung

Jakarta, MISTAR.ID

Kwtua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai mulai linglung menjelang bebasnya Anas Urbaningrum. Hal tersebut diungkapkan Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko, Saiful Huda.

“Sudah berpuluh tahun Partai Demokrat terpuruk karena perilaku beberapa anggota keluarga yang secara paksa dan membabi buta berusaha menguasai Partai Demokrat dengan cara menguasai seluruh pucuk pimpinan partai dan merubah AD/ART secara sepihak tanpa sepengetahuan para pengurus dan peserta kongres Partai Demokrat,”ujarnya di Jakarta, Selasa (4/4/23).

Saiful Huda mengungkapkan, yang terjadi kemudian Partai Demokrat yang pada awalnya penuh dengan figur tokoh politisi-politisi ulung dan profesional saat menjadi lemah dan tak berdaya.

Baca Juga:Hampir 10 Tahun Mendekam di Penjara, Sahabat Anas Urbaningrum Siap Jemput Kebebasan Anas pada 10 April 2023

“Karena itu mereformasi total Partai Demokrat dan membersihkannya dari politisi-politisi penghamba SBY merupakan fokus tugas kerja keras kami semenjak Partai Demokrat KLB kami selenggarakan,” tegasnya.

Ia mengungkapkan kemungkinan besar Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, akan bebas mulai 10 April 2023 ini.

“Semua rahasia korupsi Wisma Atlet Hambalang beserta beberapa kasus mega korupsi lainnya di masa kepemimpinan nasional SBY konon akan dibukanya ke publik,” ucap Saiful Huda.

Hal ini kata dia, tentu akan memberikan sentuhan terindah lagi bagi eksistensi Partai Demokrat KLB pimpinan Moeldoko, dan akan lebih mempunyai daya hajar yang dahsyat bagi para politisi kubu AHY penyanjung politik dinasti dan tirani.

“Hal-hal tersebut diataslah kiranya yang lebih harus kami fokuskan dalam agenda kerja Partai Demokrat KLB ke depan, daripada melayani AHY yang mulai linglung dan yang akan terus dagdigdug hatinya berguncang menanti Anas Urbaningrum yang akan segera bebas, dan menghempaskan berbagai fakta mega korupsi tempo dulu yang mengarah pada singgasana kepemimpinan bapaknya,”terangnya.

Baca Juga:PDIP Kecam Pernyataan SBY Soal Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024

Dia kemudian membuat analogi dengan rangkaian kalimat ‘Hidup bagai gema di lembah pegunungan, semua suara akan kembali pada dirinya sendiri. Siapa yang pernah menciptakan kehancuran partai dan yang pernah menjauhkannya dari denyut nadi persoalan rakyat, akan hancur oleh perlawanan atas perbuatannya sendiri’.

“Mari kita nantikan serial AHY yang mulai linglung, dagdigdug hatinya berguncang, Anas Urbaningrum tak lama lagi akan bebas dan bergabung dengan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko. Koboi-koboi politisi Cikeas akan siap-siap lari dan bersembunyi di balik tameng-tameng tipis dan rapuh kepalsuannya sendiri selama ini,”tutupnya.

Persilakan Anas Urbaningrum ‘Buka-bukaan’

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mempersilakan Anas urbaningrum untuk buka-bukaan kalau memang ada yang perlu dibuka. Ia menegaskan, Anas bukan bagian dari Partai Demokrat.

Ia menekankan, Partai Demokrat malah bersyukur telah mendapat pelajaran pahit dari masa lalu yang membuat mereka jauh lebih kuat hari ini. Apalagi, kelompok-kelompok-kelompok yang disebutnya membuat rusak Demokrat sudah tidak ada lagi.

Herzaky merasa, sisa-sisa anasir seperti kelompok Moeldoko sekalipun sudah tidak ada, berganti ke generasi baru. Ia merasa, mereka sudah belajar dari masa lalu, sehingga lebih hati-hati lagi agar tidak ada lagi upaya-upaya melakukan korupsi.

Baca Juga:Lawan KSP Moeldoko, DPC Demokrat Deli Serdang Datangi PN Lubuk Pakam

“Itu yang tidak kita inginkan karena bagaimanapun komitmen kami antikorupsi,” kata Herzaky, Selasa (4/4/23).

Walaupun hadapi tantangan besar, ia melihat, masa AHY sudah berhasil membangun satu komitmen dengan kode etik yang jelas. Jadi, ketika ada kader-kader yang terlibat kasus hukum, ada mekanisme, selain AD/ART, dan ada komitmen dari masing-masing.

Anas, lanjut Herzaky, merupakan masa lalu dari Demokrat yang sebenarnya tidak ada kaitan lagi. Ia menegaskan, partai yang kini dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mempersilakan saja kalau loyalis-loyalis Anas mengancam akan buka-bukaan karena sudah tidak ada kaitan dengan Demokrat.

“Kami tidak merasa ada hubungan sama sekali, buka, silakan saja, itu malah kita tunggu, silakan,” ujar Herzaky.

Menurut Herzaky, Anas memiliki masalah dengan KPK karena yang menangkap KPK dan bukan Demokrat. Justru, ia berpendapat, yang dirugikan Demokrat karena perilaku Anas dan kelompoknya dirasa merusak Demokrat yang elektabilitas tinggi kala itu.

Sekalipun loyalis menyebut Anas korban kriminalisasi, ia mengingatkan, itu tidak ada kaitan dengan Partai Demokrat, tapi ke KPK. Maka itu, Herzaky memersilakan mereka menuntut pimpinan-pimpinan KPK yang dulu mengkasuskan dan menangkap Anas. “Kami di internal malah tidak ada yang membahas,” kata Herzaky.

Baca Juga:Babak Baru Upaya Kudeta Demokrat, AHY Tantang Moeldoko Ajukan PK

Herzaky menegaskan, apa yang diucapkan itu baru ke luar setelah diminta pendapat oleh awak media. Sebab, ia kembali mengingatkan, setelah Anas dan kelompoknya terlibat tindak pidana korupsi, Anas bukan bagian dari Partai Demokrat lagi.

“Begitu dia buat kasus dulu, ya sudah selesai. Bagi kami lemak-lemak masa lalu yang merusak Partai Demokrat itu sudah hilang, tubuh kami ini sudah segar, lemak hampir tidak ada, stamina oke, fisik kuat, lari kencang siap,” ujar Herzaky.(okezone/republika.co.id/hm01)

Related Articles

Latest Articles