7.3 C
New York
Friday, March 29, 2024

Hari Guru di Sumut, Mendikbudristek: Bukan Hanya Guru yang Didorong Berubah, Tapi Kita Juga Harus…

Deli Serdang, MISTAR ID

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan, semangat untuk terus berinovasi menciptakan perubahan dan kebahagiaan akan membawa kita melompat ke masa depan yang lebih baik.

“Mungkin di antara kita, sampai hari ini masih ada keraguan untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas. Sebagai pemimpin satuan pendidikan, memang pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman.Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak pernah berubah,” kata Gubsu Edy Rahmayadi.

Apa yang dikatakan Gubsu adalah isi dari sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadim Anwar Makariem yang dibacakannya pada upacara Peringatan Hari Guru ke-77 tahun 2022 Provinsi Sumatera Utara di Alun Alun Pemkab Deli Serdang, Sabtu (26/11/22).

Baca Juga: Upacara Hari Guru Nasional, Bobby Nasution Bagikan 3.000 Pasang Sepatu dan Sertifikat

Peringatan hari guru tersebut, dihadiri Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan, Wabup Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, Sekdaprovsu Arief S Trinugroho, Kadis Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Dr H Asren Nasution, Kasdam I/BB, Brigjen TNI Rifky Nawawi, Karo SDM Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Benny, Sekda Deli Serdang, H Timur Tumanggor,para pimpinan OPD Provinsi Sumatera Utara dan Deli Serdang.

Menurut Nadim, sebenarnya bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, Kemendikbudristek juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, tambah Nadim, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi. Platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan di lapangan, bukan berdasarkan keinginan Kemendikbudristek.

Baca Juga: Gubernur Sumut Peringati Hari Guru di Makam Pahlawan

“Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat. Dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik. Baik pembelajaran dan terunik dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh, sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan, bisa menginspirasi guru-guru di Jawa,” papar Nadim.

Kepada lebih dari 1,6 juta pengguna platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru dan tidak takut untuk membuat perubahan, tiba waktunya untuk bertransformasi.

Kemendikbudristek juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti Program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan. Selama ini, Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru, kepemimpinan pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Tawuran Pecah di Hari Guru, Seorang Siswa di Medan Tewas Dibacok Kelompok Pelajar Lain

“Mereka adalah guru yang bernomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya,” tegas Nadim.

Acara Hari Guru tersebut dirangkai dengan pemberian sertifikat/penghargaan kepada guru yang telah mengabdi selama 30 tahun lebih.

Ada pemandangan cukup unik juga pada upacara tersebut, yakni setiap guru yang menjadi peserta upacara, memakai pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Termasuk menampilkan tarian dari delapan etnis di Sumut,atraksi beladiri Tarung Derajat serta pameran dari setiap SMK/SMA.(rinaldi/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles