10.3 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Warung Lontong Pecal Legendaris di Asahan Digemari Sejak Tahun 1980

Asahan, MISTAR.ID

Sebuah warung lontong pecal legendaris sederhana berdiri di pojokan ujung kampung sejak tahun 1980 dan sudah banyak dikenal masyarakat di Asahan Sumatera Utara (Sumut). Salah satu ciri khas lontong pecal di sini bumbu kacangnya yang enak, digiling halus sebelum dipadukan dengan lontong dan sayuran seperti daun ubi maupun kangkung. Cita rasanya enak dan tetap konsisten selama puluhan tahun.

Sudah 42 tahun bertahan, lontong pecal ini dikelola keluarga secara turun menurun dan tidak berubah. Namanya warung pojok. Lokasinya berada di pojokan jalan dusun I Desa Sei Kamah Baru Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan. Dari pinggir jalan terlihat sebuah pondok panjang tempat pelanggan makan dan ada sebuah gerobak kayu tempat penjualnya mengolah langsung bumbu pecal yang enak.

“Sudah ada dari tahun 80. Mulanya dibuka sama orang tua kami dulu sampai sekarang turun menurun keluarga yang mengelola,” kata Marni pemilik usaha sat berbincang bersama wartawan, Sabtu (3/12/22).

Baca juga: Buka Seminggu Sekali dan Bayar ‘Pakai Bambu’, Pusat Kuliner Sarapan Pagi di Deli Serdang Diserbu Pengunjung

Buka setiap hari kecuali Jumat, pukul 10.00 WIB hingga sore namun biasanya lebih sering tutup karena cepat habis sebab warung pecal ini kerap ramai dikunjungi karena rasanya yang konsisten. Karenanya, usahanya tersebut kerap memiliki banyak pelanggan setia tak hanya dari Asahan.

Saat berjualan, Marni tak sendiri dia dibantu lima orang anggota keluarganya terdiri dari kakak, adik, hingga kemanakannya. Sehari mereka bisa menggiling 10 hingga 15 kilogram kacang sebagai kuah khas dari lontong pecal. Meski berdagang di ujung kampung banyak orang yang rela datang jauh-jauh ke sini.

“Kalau zaman dulu kan belum ada cafe adanya makanan di warung seperti ini. Kalau orang lama di Kisaran memang sudah banyak yang tahu, dulu ya jadi tempat orang ketemuan muda mudi pacaran ya makannya di sini,” kenang dia.

Sesekali kata dia memang tak heran jika ada rombongan pemobil datang jauh – jauh masuk ke kampungnya hanya untuk menikmati sepiring lontong pecal legendaris tersebut. “Biasanya yang sudah pernah makan ke sini dulu balik lagi ada yang sudah tinggal dari Pekanbaru begitu pulang kampung dia makan bawa keluarganya di sini,” kenangnya.

Baca juga: Bahan Baku Mahal di Siantar, Pengusaha Kuliner Terpaksa Naikkan Harga Jual

Adapun aneka menu warung pojok yang paling laris ini sepiring lontong pecal dijual seporsi seharga Rp13.000 jika ditambahkan suwiran ayam di atasnya menjadi Rp16.000. Bagi yang tak suka memakan sayur, lontong pecal bisa diganti dengan tahu. Selain itu juga ada miso. Untuk minuman segar tersedia es cendol dan es gula merah.

Salah seorang pelanggan bernama Rizky Ramadan warga Kisaran Timur yang datang ke warung ini mengenang dahulu kerap diajak orang tuanya datang ke sini untuk makan lontong pecal. Memori itu mengingatkan dia untuk melepas kerinduan singgah menikmati sepiring lontong pecal yang legendaris itu.

“Memang banyak warung lontong pecal tapi mungkin yang paling ingat di sini kalau orang lama di Kisaran. Sudah diakui banyak orang. Kalau dulu saya sering memang diajak makan di sini ada kenangan juga,” kata dia. (perdana/hm09)

Related Articles

Latest Articles