16 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Tuntaskan TBC, Indonesia Tengah Siapkan Vaksin

Medan, MISTAR.ID

Guna menuntaskan kasus TBC di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah mempersiapkan vaksin Tuberculosis (TBC). Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr Maxi Rein Rondonuwu, kepada wartawan saat berada di Medan, Rabu (1/11/23).

“Indonesia lagi siapkan vaksin TBC. Hal ini sebagai upaya percepatan eliminasi TBC di 2030. Ada tiga kandidat yang sudah sudah kita uji klinik tahap dua, diantaranya dari Jerman dan China. Sehingga dalam satu atau dua tahun ke depan vaksinasi TBC kita harapkan bisa berjalan di negara kita dan negara lain,” ujarnya.

Maxi mengatakan, dalam tahun ini Kemenkes RI menargetkan hampir sejuta kasus baru TBC yang harus dicari atau minimal 800 ribu. Hingga saat ini kondisi sampai triwulan tiga masih 535 ribu lebih. Selanjutnya, penemuan kasus baru tersebut akan diobati sampai tuntas.

“Target kita harusnya 90 persen ditemukan dan diobati. Sebab tiap tahun ada 144 ribu angka kematian di Indonesia. Maka dari itu kita akan lawan TBC ini seperti kita berhasil tanggulangi Covid-19. Setiap kasus minimal 10 orang harus kita tracing, kita cari kontak eratnya dan yang positif diberikan terapi pencegahan. Dari satu TBC aktif kita cari 10 orang, kemudian treatment pengobatan TBC. Kita sudah punya pengalaman dan punya ruang isolasi Covid-19. Jadi kita rawat di rumah sakit sampai tuntas dan ini butuh dukungan dari masyarakat lintas sektor,” terangnya.

Baca Juga : Wamenkes: Percepatan Penurunan TBC Harus Dilakukan Secara Masif

Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menambahkan, Pemerintah Provinsi Sumut sudah menerbitkan SK Gubernur No.188.44/667/KPTS/2023 Tentang Tim Pecepatan Penanggulangan TBC per 18 Agustus 2023, dan sudah disosialisasikan kepada seluruh anggota tim percepatan pada tanggap 23-24 Oktober 2023.

“Tim percepatan penanggulangan TBC ini juga harus segera diterbitkan oleh Bupati/Walikota sehingga dapat menjadikan acuan atau regulasi tim penanggulangan TBC di Kabupaten/Kota masing-masing dengan melibatkan berbagai pihak,” jelasnya.

Selain itu, dalam meningkatnya penemuan kasus TBC di Sumut juga melakukan perjanjian kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk pelaksanaan skrining. “Skrining ini juga akan dilakukan di universitas, perguruan tinggi, sekolah, pesantren, lapas/rutan bahkan di perusahaan,” pungkasnya. (anita/hm24)

Related Articles

Latest Articles