14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Logistik Makanan Dijarah, 4 Juta Warga Sudan Terancam Tak Makan

Jenewa, MISTAR.ID

Penjarahan ke pusat logistic milik badan makanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang terjadi di Sudan, menambah masalah serius bagi masyarakat yang sedang berhadapan dengan konflik.

Badan makanan PBB menyebutkan, dampak dari penjarahan membuat sedikitnya 4,4 juta warga  terancam tidak mendapatkan makanan yang cukup. Tindakan penjarahan itu pun dikutuk oleh PBB.

El Obeid merupakan tempat salah satu pusat logistik WFP terbesar di benua Afrika, dan menjadi bantuan kehidupan utama bagi aktivitas di Sudan dan Sudan Selatan. Namun serangan yang merekan alami ini bukan pertama kali terjadi.

Baca Juga: Dampak Perang di Sudan, 30 Bayi Baru Lahir Tewas Secara Tragis

“Pencurian atas bantuan pangan kemanusiaan dan aset benar-benar mengacaukan operasi ini di masa-masa kritis bagi rakyat Sudan. Ini harus berhenti. Yang terdampak konflik berada dalam resiko,” menurut pernyataan Program Pangan Dunia (WFP), Jumat (2/6/23).

Menurut pihak El Obei, yang dijarah tidak hanya makanan dan persediaan nutrisi, tetapi juga kendaraan, bahan bakar dan generator telah dijarah.

Sejauh ini, WFP mencatat kerugian yang diperkirakan mencapai lebih dari 60 juta dolar AS (sekitar Rp 899,4 miliar) sejak kekerasan meletus pada 15 April lalu.

Baca Juga: Konflik dan Cuaca Eskrem jadi Ancaman Pangan Akut Puluhan Negara

Badan tersebut mengulangi seruannya kepada semua pihak yang berkonflik untuk memastikan keselamatan dan keamanan bantuan kemanusiaan. Sementara dampak dari penjarahan itu, diperkirakan untuk 2 bulang kedepan, 2,5 juta penduduk Sudan sulit mendapatkan makanan.

Bahkan, akibat kekerasan yang berlangsung, akan membuat kerawanan pangan akut di Sudan menyentuh rekor, dengan lebih dari 19 juta penduduk terdampak, atau 40 persen dari populasi.(antara/hm17).

Related Articles

Latest Articles