13.2 C
New York
Wednesday, April 17, 2024

Geluti Budidaya Lebah Sejak SD, Aam Hasanudin Mampu Produksi Ratusan Kg Madu Sebulan

Siantar, MISTAR.ID

Usia yang sudah menginjak 55 tahun tak membuat Aam Hasanudin berhenti meneliti dan budidaya ternak lebah madu hingga saat ini.

Warga Jalan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar ini mampu memproduksi ratusan kilogram dalam sebulan.

“Saya tidak belajar dari mana pun. Dari SD saya otodidak melakukannya sampai saya mengerti dan membesarkan budi daya lebah madu ini,” ujar Aam pada Selasa (9/5/23).

Baca juga: SD Swasta Kartini Handayani Kunjungi Peternak Lebah Madu Flora Nauli di Pematang Siantar

Aam berasal dari Pulau Jawa dan merantau ke Siantar usai tamat SMA. Ayah 4 orang anak ini kemudian melanjutkan perkuliahan di Universitas Simalungun (USI) jurusan Kehutanan.

Pengetahuan Aam terhadap hutan dan mahkluk hidup di dalamnya bertambah, termaksud lebah madu. Sampai suatu ketika, ia diterima bekerja di Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli di Kabupaten Simalungun.

“Saya sudah puluhan tahun sebagai peneliti khusus pengembangan lebah madu. Banyak ilmu dari teman teman peneliti lain yang sudah bergelar doktor,” jelasnya.

Tidak puas hanya jadi peneliti perlebahan, Aam membuka budidaya lebah madu di pekarangan rumahnya. Kebetulan saja rumah Aam berdekatan dengan hutan kecil yang membantu budidaya lebah madunya berkembang.

Peternakan lebah madu Aam dipimpin istrinya boru Harahap. Aam sedikit membantu dibidang edukasi kepada masyarakat dan pengembangan budidaya. “Istri saya yang menjadi pimpinan di sini. Saya hanya pekerja,” kata Aam tersenyum lebar.

Baca juga:Budidaya Lebah Madu, Menguntungkan Tanpa Biaya Mahal di Simalungun

Ratusan kilogram madu mereka kemas di botol berbeda ukuran. Nantinya madu-madu itu dipasarkan ke sejumlah minimarket dan toko obat. “Harganya mulai Rp 35 ribu. Tergantung besar dan jenis madunya,” ucapnya.

Hasil kerja keras Aam dan istrinya itu mampu mencukupi kehidupan keluarga mereka. Rumah dan lahan tanah mereka dapatkan dari hasil peternakan lebah madu.

Saat ini Aam juga membetuk grup pengembangan lebah madu. Anggotanya dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Mantan pekerja Aam juga telah berhasil membuka peternakan sendiri. Meskipun begitu, Aam masih menjalani komunikasi sekedar memberi arahan dan edukasi kepada mereka. (gideon/hm16)

 

 

Related Articles

Latest Articles