29.2 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Simalungun Masih Aman Mycloplasma Pneumonia, Dinkes Imbau Masyarakat Pakai Masker

Simalungun, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun menyatakan belum ada ditemukan warga yang terinfeksi penyakit Mycloplasma pneumonia di wilayah ini hingga Minggu (10/12/23).

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Edwin Simanjuntak mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan untuk menjaga dari terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae, penyebab penyakit paru tersebut.

Sejumlah warga mengaku khawatir isu mewabahnya penyakit peradangan paru-paru ini. Salah satunya, Angger (30) warga Kecamatan Panei. Ia mengaku khawatir, jika wabah ini menyebar, bisa merugikan masyarakat akibat diberlakukannya pembatasan aktifitas, seperti saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: 2 Kasus Mycoplasma Pneumonia Dilaporkan di Medan, Dinkes Imbau Warga Pakai Masker

“Kekhawatiran akan situasi pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul. Jangan lagi lah,” ujar sarjana Universitas Sumatera Utara Ini.

Menurutnya, saat ini ekonomi masyarakat sedang berada dalam tingkat pemulihan pasca pandemi yang menyerang seluruh dunia 2 tahun lalu. “Masih baru lagi selesai dari Covid-19, masyarakat juga baru pulih setelah 2 tahun dihantam pandemi,” katanya.

Angger juga tidak menolak jika harus menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah. “Kalau soal masker ya tidak apa-apa, untuk terhindar dari debu juga kan,” tambahnya.

Dari beberapa sumber, kebanyakan kasus Mycloplasma Pneumonia dialami oleh anak-anak. Baik dari usia sekolah, maupun pra sekolah.

Baca Juga: Pemkab Simalungun Terbitkan SE Waspada Penyakit Mycoplasma Pneumonia

Melansir kompas.id, anggota staf Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nastiti Kaswandani mengatakan penularan dan keparahan infeksi tersebut lebih rendah dibandingkan Covid-19, pneumokokus dan influenza.

“Tingkat kematian pada kasus yang ditemukan juga rendah, sekitar 0,5 persen sampai 2 persen. Kematian itu juga biasanya ditemukan pada kasus koinfeksi antara Mycloplasma dan infeksi lainnya,” ujar Nastiti di konferensi pers ‘Waspada Ancaman Pneumonia Myclopasma’, Jumat (1/12/23). (indra/hm22)

Related Articles

Latest Articles