16 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

ChatGPT Berdampak Baik atau Buruk Buat Guru?

Jakarta, MISTAR.ID

Sejak dirilisnya ChatGPT yang didukung sepenuhnya oleh kecerdasan buatan (AI) pada Februari 2023 di Amerika Serikat (AS), banyak praktisi pendidikan yang melarang guru menggunakannya. Khusus di Indonesia, ChatGPT juga tidak luput dari perhatian.

Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim teknologi AI mampu mengubah perspektif guru dalam menilai kemajuan siswa.

Menanggapi masalah ini, Pendiri OpenAI, Sam Altman menjelaskan bahwa kehadiran AI tidak jauh berbeda dengan kehadiran kalkulator dan mesin pencari Google. Dimana awal kehadirannya menjadi perdebatan.

Baca juga: ChatGPT Hadir di iPhone

“AI menjadi alat baru bagi manusia. Dengan alat yang lebih baik, kemampuan dan kreativitas manusia berpotensi meningkat. Ekspektasi juga meningkat,” ujarnya dalam acara Conversation with Sam Altman di Jakarta, Rabu (14/6/23).

Teknologi, menurut Altman, tidak harus ditakuti. Namun, dirangkul untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya.

Penggunaan teknologi yang tepat bisa membuat manusia terus meningkatkan kapasitas kognitif dan kemampuan kreatifnya menjadi lebih berharga.

Baca juga: Google Buka Akses Bard Pesaing ChatGPT

“Inilah cara umat manusia menerima kemajuan. Kita memberikan alat yang lebih baik. Kita membangun di atas alat-alat sebelumnya. Berkontribusi pada infrastruktur sosial dan orang-orang akan menghadirkan kejutan. Terutama dalam hal kemampuan yang lebih baik dari yang kita perkirakan,” bebernya. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles