Jakarta, Mistar.id
Kerajaan Hindu Budha berjaya di Indonesia dari abad kelima hingga ketiga belas Masehi.
Apa yang menyebabkan kerajaan Hindu Budha runtuh di Indonesia?
Kerajaan-kerajaan Nusantara, termasuk Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Majapahit, memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan budaya yang luar biasa.
Kerajaan Hindu Budha ini, bagaimanapun, tidak bertahan lama. Ada banyak alasan mengapa mereka gagal dan runtuh.
Namun apa yang menyebabkan kerajaan Hindu Budha runtuh di Indonesia?
Inilah empat alasan utama yang dapat kita pelajari adalah sebagai berikut.
 Baca juga : Senjata tradisional Jawa Barat: Kujang
- Kerajaan-kerajaan Besar Menaklukkan Kerajaan-Kerajaan Kecil
Salah satu alasan kerajaan Hindu Budha runtuh adalah karena kerajaan-kerajaan besar menghancurkan kerajaan-kerajaan kecil.
Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit berusaha untuk menguasai wilayah strategis dan kaya sumber daya.
Mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Dengan demikian, negara-negara kecil kehilangan otoritas dan otonomi mereka.
Mereka menjadi kerajaan vasal atau kerajaan bawahan yang harus tunduk dan menghormati kerajaan besar.
Oleh karena itu, kerajaan-kerajaan kecil tidak dapat berkembang dan secara bertahap melemah.
- Tidak Ada Pengaderan Pemimpin yang Sebanding dengan Pemimpin Sebelumnya
Tidak adanya pengaderan pemimpin yang sebanding dengan pemimpin sebelumnya menyebabkan kerajaan Hindu Budha yang kedua runtuh.
Kerajaan itu dibangun oleh Raja-raja yang bijak, cerdas, berkharisman serta mahir membangun dan memimpin kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
Mereka memiliki kemampuan untuk menyatukan dan memimpin rakyatnya dengan baik.
Tetapi beberapa penerus takhta tidak memiliki kualitas yang sama dengan raja-raja sebelumnya.
Banyak penerus takhta tidak cakap, lemah, korup, atau tidak disukai oleh rakyatnya.
Hal ini membuat kerajaan tidak stabil dan rentan terhadap konflik internal dan eksternal.
- Perang saudara yang Melemahkan Kerajaan kerajaan Hindu BudhaÂ
Permusuhan dan perebutan kekuasaan antara keluarga kerajaan, bangsawan, atau kelompok lainnya sering menyebabkan perang saudara.
Kerajaan tidak hanya kehilangan struktur sosial dan politiknya karena perang saudara, tetapi juga sumber daya dan tenaga kerja.
Selain itu, perang saudara memecah belah kerajaan dan memudahkan serangan dari luar.
Perang Paregreg, yang mengakhiri Kerajaan Singasari, adalah contoh perang saudara yang terkenal.
