8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Senjata tradisional Jawa Barat: Kujang

Bogor, Mistar.id

Kujang lebih dari sekadar senjata tradisional karena keragaman dan makna simbolisnya.

Ketika Anda mendengar kata “senjata tradisional”, apa kata pertama yang terlintas di benak Anda? Anda mungkin berpikir tentang keris, badik, atau tombak.

Jika begitu, mari kita lihat senjata tradisional lain, kujang, yang berasal dari Jawa Barat.

Menurut Kemdikbud, kata “kudi” dan “hyang” berasal dari kata Sunda kuno “kudi”, yang masing-masing bermakna senjata atau jimat yang memiliki kekuatan gaib.

“Hyang”, di sisi lain, berarti “dewa” atau sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan. Oleh karena itu, kujang dapat didefinisikan secara harfiah sebagai senjata pusaka yang memiliki kekuatan dewa.

Kujang secara harfiah dapat didefinisikan sebagai senjata pusaka dengan kekuatan dewa.

Dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian yang ditulis pada tahun 1518, kujang termasuk salah satu alat.

Baca juga : Ratusan Senjata Tradisional dari 8 Provinsi Dipamerkan di Medan

Prabu Siliwangi, penguasa Kerajaan Pajajaran, membuat naskah ini sebagai garis besar kehidupan masyarakat Sunda saat itu.

Ini mencakup panduan etika, budaya, adat istiadat, dan kesenian unik Sunda Pajajaran.

Salah satu alat pertanian yang digunakan di sana adalah kujang, yang digunakan untuk menyiangi rumput dan menebas tanaman perdu yang tumbuh di area yang akan ditanami padi.

Anatomi kujang biasanya terdiri dari empat bagian, yaitu:

  1. Papatuk, juga dikenal sebagai congo, memiliki bagian ujung yang lancip dan tajam.
  2. Eluk, juga dikenal sebagai silih, adalah bagian yang melengkung pada punggung kujang.
  3. Tadah adalah bagian lengkungan yang menonjol di perut kujang.
  4. Mata: Lubang kecil di tubuh. Saat anak tumbuh, lubang ini sering dihiasi dengan permata berkilau dari perak, emas, atau logam lainnya.

Raja dapat memiliki kujang dengan 9 lubang mata.

Kujang biasanya terbuat dari besi, baja, atau baja putih, dan beratnya sekitar 300 gram.

Jenis Kujang

Kujang juga dibagi berdasarkan bentuk dan fungsinya.

Kujang terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuknya. Mereka terdiri dari pamangkas (digunakan untuk bertani), pangarak (digunakan untuk berperang), pakarang (digunakan dalam upacara adat), dan pusaka (digunakan sebagai lambang keagungan dan perlindungan).

Kujang terbagi menjadi tujuh jenis berdasarkan bentuknya, yaitu:

Related Articles

Latest Articles