14.4 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pengamat Ekonomi Ungkap Potensi Besar Jalan Tol Meningkatkan Perekonomian Sumut

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama PT Hutama Karya (Persero) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), hingga kini terus memacu perampungan pembangunan jalan tol Trans Sumatera di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Diperkirakan jalan tol dapat difungsikan pada saat mudik Lebaran 2023.

Sebagaimana diketahui, proyek jalan bebas hambatan di wilayah Sumut itu, terdiri dari Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,4 Km, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung 18,05 Km, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan 30 Km, dan Serbelawan-Pematang Siantar sepanjang 28 Km.

Ruas dan panjang jalan trol itu dijelaskan Pimpinan Proyek PT Hutama Marga Waskita, Eka Haitami kepada wartawan pada Jumat, 17 Februari 2023 lalu.

Baca Juga: Terkait Pembebasan Lahan Untuk Jalan Tol di Siantar, Begini Penuturan Camat

“Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2023, Hutama Karya akan membuka secara fungsional ruas Tebing Tinggi-Indrapura dan Dolok Merawan-Sinaksak,” katanya.

Dikatakannya, pada 31 Januari 2023, pembangunan sejumlah ruas tol tersebut hampir rampung. Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura pengerjaan sudah mencapai 97,77 persen.

Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung 79,77 persen, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan 74,69 persen, dan Seksi Serbelawan-Pematang Siantar 65,20 persen.

Kemudian kata dia, untuk progres pembangunan junction Tebingtinggi sepanjang 7 km lebih, juga sudah terealisasi 69,82 persen.

Baca Juga: Terkena Pembangunan Jalan Tol, SBK Keberatan Pihak Lain Campuri Pengadaan Lahan Pemakaman Baru

Sementara itu, tol Sinaksak-Raya sepanjang 8 Km, menurutnya, terkendala pembebasan lahan. Namun dia menyebut pembebasan lahan ditargetkan selesai Maret 2023.

Begitu juga untuk ruas Pematang Siantar-Parapat masih dalam proses perencanaan. “Sekitar dua hingga tiga bulan ini ditargetkan selesai,” tutur Eka.

Melihat kehadiran jalan tol yang masih dalam tahap perampungan itu, mendapat perhatian dari pengamat Ekonomi Rudolf V Saragih. Menurutnya, kehadiran jalan tol ini memiliki efek ganda. Selain untuk memperlancar arus lalu lintas atau mempermudah mobilisasi, di sisi lain bisa pula melejitkan perekonomian, termasuk di Sumatra Utara (Sumut).

Baca Juga: Jalan Lintas Sumatera Berlubang, Ini Kata Dinas PUPR Sergai

Menurutnya, Provinsi Sumut dengan variasi kegiatan ekonomi yang ada akan tertolong dengan peningkatan mobilitas. Produktivitas juga akan meningkat seiring dengan naiknya mobilitas.

“Inilah salah satu sisi positif besar di balik rencana percepatan pembangunan tol di Sumut,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/23).

Secara historis ujar dia, Sumut sudah merupakan incaran korporasi internasional termasuk di masa penjajahan. Kehadiran usaha perkebunan di masa penjajahan yang berlangsung hingga sekarang adalah bukti empiris betapa Sumut memiliki dinamika dalam perekonomian.

Baca Juga: KKN di Dairi, Mahasiswa HKBP Nommensen Siantar Soroti Jalan Rusak Parah

“Hal inilah juga yang mendorong pembangunan jalan dari Medan hingga Kisaran di masa silam,” tutur Rudolf.

Keberadaan pelabuhan Belawan juga menjadi bukti tersendiri betapa Sumut sudah terkoneksi dengan nusantara dan dunia.

Perkebunan mendorong terbentuknya usaha manufaktur dan juga menyebabkan Sumut menjadi magnet bagi warga nusantara dan dunia selama sekian tahun.

Efek lanjutannya, kata Rudolf adalah Sumut memiliki kegiatan ekonomi di sektor jasa seperti perbankan. Pada era sekarang Sumut akan berpotensi melejit lebih pesat lagi dengan keberadaan Danau Toba, salah satu danau terindah di dunia.

Danau berpemandangan luas ini sudah sejak lama menjadi lokasi rehat kolonialis Belanda, dan semakin berkembang dengan kedatangan turis lokal dan mancanegara.

‘Maka tidak salah jika pengembangan wisata Danau Toba digalakkan lewat Badan Otoritas Danau Toba,” sebut dia.

Potensi 700 juta turis China yang diperkirakan akan melanglang buana dalam 10 tahun ke depan akan bisa terserap sebagian dengan makin lancarnya transportasi ke sekitar Danau Toba.

Ini ditambah lagi dengan keberadaan Berastagi, pariwisata Sumut akan melejit serta menyerap kesempatan kerja besar.

Sumut juga merupakan provinsi dengan animo tinggi tentang pendidikan. Beberapa kota di Sumut dikenal sebagai pemasok tertinggi mahasiswa di perguruan tinggi negeri. Ini mendorong mobilitas warga dari berbagai sudut provinsi serta menyemarakkan jasa transportasi.

“Oleh sebab itu transportasi, termasuk tol, menjadi pilar sangat penting bagi Sumut. Aneka kegiatan ekonomi membutuhkan kelancaran lalu lintas,” tutur eks petinggi salah satu bank BUMN tersebut.

Ungkapan Rudolf ini, mengingatkan kita pada kemajuan perekonomian AS yang juga terdorong dengan pembangunan transportasi darat.

Demikian juga China, statusnya berubah dari negara parah menjadi jajaran negara terkaya di dunia, juga akibat pembangunan infrastruktur jalan yang merangsang masuknya kedatangan investor internasional.

Jalan-jalan di Sumut sekarang sudah tidak memadai menampung padatnya lalu lintas terutama di akhir pekan seperti jalur Medan-Berastagi dan sebaliknya demikian juga jalur Medan-Siantar dan sebaliknya.

“Oleh karena itu transportasi dan peningkatan luas dan panjang jalannya akan melejitkan perekonomian Sumut,” kata pria lulusan Fakultas Ekonomi USU Medan tersebut.

Rudolf menyebut, apabila Sumut mengkombinasikan pembangunannya dengan persebaran ke arah Mandailing, Sibolga dengan pantai-pantai indah, maka Sumut akan menjadi magnet penting bagi wisatawan dan tidak lagi fokus pada Danau Toba semata.

Hal ini juga dengan sendirinya mendorong terciptanya jasa-jasa restoran, dan kegiatan ekonomi terkait. Secara empiris, Sumut adalah salah satu titik ekonomi pembangunan bangsa terlihat dari besaran produksi domestik brutonya (PDB).

“Sejak dulu, Sumut menjadi lokasi andalan untuk pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya. (Yetty/ril/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles