17.7 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Maret 2022, Angka Kemiskinan di Sumut 8,42 Persen

Medan, MISTAR.ID

Angka kemiskinan di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,07 poin yaitu dari 8,49 persen pada September 2021 menjadi 8,42 persen pada Maret 2022.

“Angka kemiskinan ini setara dengan 1,27 juta jiwa pada Maret 2022, atau berkurang sekitar 4,88 ribu jiwa dalam satu semester terakhir,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin, Jumat (15/7/22).

Dia melanjutkan, untuk persentase penduduk miskin pada Maret 2022 di daerah perkotaan sebesar 8,76 persen, dan di daerah pedesaan sebesar 7,98 persen. Daerah perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,08 poin, sedangkan daerah pedesaan berkurang sebesar 0,28 poin jika dibandingkan September 2021.

Baca Juga:Dampingi Presiden Tinjau Infrastruktur di Nias Barat, Gubernur Edy Harapkan Tekan Angka Kemiskinan

Sementara itu, garis kemiskinan atau besaran jumlah rupiah yang ditetapkan sebagai suatu batas pengeluaran minimal untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp561.004/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp423.760 (75,54 persen).

“Sedangkan Garis Kemiskinan Bukan Makanan tercatat sebesar Rp137.244 atau sekitar 24,46 persen,” sebutnya.

Lebih lanjut dipaparkan Hasanudin, pada periode September 2021-Maret 2022, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan adanya penurunan. P1 turun dari 1,450 pada September 2021 menjadi 1,365 pada Maret 2022, dan P2 turun dari 0,382 menjadi 0.343.

Baca Juga:Pemprov Klaim Redam Peningkatan Kemiskinan di Sumut Selama Pandemi Covid-19

Terkait turunnya P1 mengindikasikan adanya kecenderungan peningkatan rata-rata pengeluaran penduduk miskin yang semakin mendekati garis kemiskinan, atau dengan kata lain kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan berkurang.

Sedangkan P2 yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, turunnya indeks ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin, atau dengan kata lain penyebaran pengeluaran semakin baik atau merata. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles