12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Gema PON 2024 di Sumut Belum Terlihat, Pengamat Olahraga Ingatkan Beberapa Poin Penting

Medan, MISTAR.ID

Pengamat olahraga Indra Efendi Rangkuti menyoroti soal kesiapan Sumatera Utara (Sumut) yang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 bersama Aceh.

Menurut Indra, bukan hanya sarana prasarananya saja yang belum terlihat, gemanya juga belum ada. Indra mengingat kala mengunjungi Riau setahun sebelum PON, saat itu sudah banyak baliho yang dipasang.

“Tapi di Sumut sampai sekarang belum ada gemanya. Masyarakat bertanya-tanya, jadinya PON di Sumut ini,” ujarnya, Kamis (26/1/23).

Baca juga:Wali Kota Medan Harap Porkot XII Tahun 2022 Lahirkan Atlet PON 2024

Indra mengatakan, Sumut menunjuk 6 kabupaten/kota tempat untuk mempertandingkan cabang olahraga (cabor) PON, diantaranya Medan, Binjai, Deli Serdang, Pematangsiantar, Sergai dan Simalungun.

Medan akan mempertandingkan 19 cabor diantaranya renang, renang indah, loncat indah, polo air, biliar, binaraga, road bike, catur, drumband, dance sport, e-sport, golf, hoki dalam ruangan, hoki luar ruangan, senam, sepakbola putri, futsal, tinju dan tenis meja.

Deli Serdang ada 12 cabor yakni atletik, barongsai, bermotor, boling, kriket, gateball, jujitsu, karate, pencak silat, skuas, taekwondo dan wushu. Serdangbedagai berkuda dan volly pasir, Binjai mempertandingkan gulat dan Sambo.

Selanjutnya Simalungun ski air dan renang terbuka. Sementara Pematangsiantar akan menjadi tempat di pertandingannya kick boxing.

“Pertanyaan besar kita, siap gak daerah-daerah ini menyelenggarakannya,” katanya.

Kata Indra, untuk di Medan sampai sekarang dirinya tidak tau dimana nanti cabor-cabor itu akan dipertandingkan. Untuk sepakbola putri, sebut dia, okelah di Stadion Teladan yang rencananya sebentar lagi akan direnovasi.

Baca juga:Hadiri Welcome Dinner Porseni NU di Solo, Ijeck: Sekaligus Persiapan Menuju PON

“Tapi kalau renang dan olahraga air mau dimana dibuat? Apakah kolam renang yang ada saat ini, layak untuk menyelenggarakan event sebesar PON,” tanyanya.

Indra mengatakan, progres sport center yang dibangun di Kualanamu juga belum terlihat. Sementara, bisa dibilang PON tinggal 1,5 tahun lagi diselenggarakan.

“Dengan kondisi ini, siap gak kita menjadi tuan rumah yang baik. Ditambah lagi masa tugas Gubsu akan berakhir tahun ini, yang kemudian dilanjutkan oleh PJ,” tukasnya.

Selanjutnya, Indra mengingatkan dimana nanti para atlet akan ditempatkan saat PON berlangsung. Jika di Riau dulu, kata Indra, tuan rumah menyiapkan semacam perkampungan atlet. Seandainya pun para atlet akan ditempatkan di hotel, apakah hotel yang ada di Medan cukup menampung.

“Bagaimana juga anggarannya. PON itu tidak bicara sukses penyelengaraan, akses-aksesnya juga harus diperhitungkan. Misalnya jarak tempat menginap atlet ke tempat pertandingan sudah difikirkan belum, bagaimana tingkat kemacetannya. Transportasi publiknya juga harus diperhatikan, agar mudah warga untuk menonton,” pesannya.

Poin berikutnya yang tak kalah penting adalah kesiapan atlet untuk bertanding. Indra tidak ingin Sumut yang ditunjuk sebagai tuan rumah PON bersama Aceh, tapi hanya meramai-ramaikan saja.

“Cukup tahun 1985 Sumut yang hancur-hancuran di PON, saat hanya menduduki posisi 20 an perolehan medali.
Koni harus berkordinasi dengan pengda atlet mana saja yang bisa mendulang medali. Antisipasi juga atlet-atlet potensial yang pindah membela daerah,” pungkasnya.

Untuk diketahui, PON 2024 adalah penyelenggaraan ke-21 dari ajang olahraga nasional utama di Indonesia. Edisi kali ini diselenggarakan oleh dua provinsi, Aceh dan Sumut bertindak sebagai tuan rumah. (ial/hm06)

 

 

Related Articles

Latest Articles