10 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Proyek TIK Rp48 Miliar Disoal, DPRD Minta Disdik Simalungun Transparan

Simalungun, MISTAR.ID

Komisi IV DPRD Simalungun meminta agar Dinas Pendidikan Simalungun transparan terkait proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dianggarkan sebesar Rp48 miliar, yang sempat menjadi perbincangan publik karena bermasalah.

Hal tersebut diminta Komisi IV saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan Simalungun di badan anggaran, Rabu (24/8/22).

Ketua Komisi IV Maraden Sinaga mengatakan, pihaknya akan terus mempertanyakan terkait realisasi proyek TIK dengan jumlah anggaran sebesar Rp48 miliar.

Baca Juga:Pemkab Simalungun “Berutang” Miliaran Proyek MCK, Nasib Rekanan Tunggu Itikad Baik RHS

Dalam kesempatan itu, Maraden juga mempertanyakan siapa pemenang proyek pengadaan TIK tersebut. “Siapa pemenang tender proyek ini, dan dari mana asalnya?” tanya Maraden kepada Dinas Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Simalungun Zocson Silalahi, diwakili Kepala Bidang SD Syahmantuah Sidabalok mengatakan, ada empat rekanan yang menang dalam proyek tersebut.

“Itulan delapan paket dengan pemenang 4 rekanan, 3 dari Jakarta dan satu dari Medan,” kata Kabid SD itu.

Dia juga menerangkan, bahwa proyek tersebut masih on progres.

Di kesempatan itu, Walpiden Tampubolon yang juga Anggota Komisi IV meminta agar proyek tersebut ditindaklanjuti, dengan melengkapi SDM dan sarana pra sarana di sekolah.

“Kalau proyek ini harus ditindaklanjuti, jangan nanti proyeknya selesai tapi tidak berguna,” ucapnya.

Baca Juga:Kejari Simalungun Diminta Usut Kebobrokan Dinas Pendidikan

Sementara Juarsa Sinaga yang juga Anggota Komisi IV meminta agar Dinas Pendidikan Simalungun transparan atas kasus dan permasalan proyek tersebut.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, proyek tersebut sempat bermasalah. Informasinya Kepala Dinas Pendidikan disandera di salah satu hotel Pematang Siantar.

Menanggapi pertanyaan Juarsa Sinaga, Kabid SD Syahmantuah Sidabalok tidak bisa menjawab, dan mengaku tidak tahu menahu. “Itu urusan kadis, saya tidak tau, kebetulan bapak itu yang menjadi PPK dalam proyek itu,” jawabnya. (roland/hm12)

Related Articles

Latest Articles