17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Modus Kerja, Anak SMK Jadi Korban Pelecehan Sejenis

Simalungun, MISTAR.ID

Seorang pelajar kelas X di salah satu SMK di Kota Pematangsiantar, R (16), warga Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun jadi korban pelecehan seksual sejenis selama hampir 2 bulan. Tak terima, orang tua korban, Z (38) kemudian melaporkan kasus disebut ke Polres Simalungun.

Dia melaporkan ESP, warga Nagori Marjandi sebagai pelaku tertanggal, 22 Februari 2024 atas tindakan yang dilakukan kepada anaknya R.

Diterangkan Z, kronologi awal terjadinya pelecehan akibat anak semata wayangnya sempat putus sekolah, dan ia menyarankan R untuk mencari kerja.

“Anak saya gak mau sekolah, jadi saya suruh cari kerja dan kemudian bertemu dengan terlapor. Singkat cerita bertemu lah dengan dia (pelaku). Setahu saya dia tukang ngobat-ngobatin penyakit spesialis gitu,” sebutnya, Kamis (21/3/24).

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila Bertambah

Menurut keterangan R kepada Z, dirinya mengalami pelecehan sudah berulang kali ketika berangkat ke luar kota, pun saat di rumah pelaku.

“Jadi kalau anakku melawan, ditampar sama dia, otomatis mentalnya kan jadi terganggu. Dia juga mengarang cerita soal aku ke anakku, si R makin tertekan batin lah, pelaku ini seperti berusaha menjauhkan kami,” katanya.

Z bilang, upah R selama bekerja dengan pelaku juga tidak dibayarkan, pelaku juga dengan sengaja menghapus kontak ibu korban untuk menghindari hubungan komunikasi antara orang tua dan anak.

“Pernah dikasih Rp.600.000, cuma itu saja, pelaku bilang sama anakku kalau gajinya sudah dikirim samaku. Sementara ketika kami bertemu, si pelaku cerita bahwa anakku sudah menghabiskan gajinya untuk mabuk-mabukan,” cerita Z sambil tersedu-sedu.

Baca juga:Pekerja Laundry di Medan Mengaku Jadi Korban Pelecehan yang Dilakukan Sang Pemilik

Kemudian pada pertengahan bulan Februari, Z menerima pesan dari anaknya melalui saluran WA dan meminta agar ibunya segera menyelamatkannya. “Di WA si R la aku, ‘Mak, tolong selamatkan aku’, sontak saya langsung terkejut ketika membaca dan langsung menghubungi keluarga,” terangnya.

Kata Z, ketepatan saat itu anaknya sedang berada di Aek Nabara untuk mengobati pasien bersama pelaku. Setelah mendapat pesan, dia langsung meminta tolong sanak saudara untuk menjemput dan membawanya anaknya pulang ke kampung halaman di Kecamatan Panei.

“Setelah ketemu, barulah dia cerita sembari menangis dan meminta maaf, di hari yang sama kami langsung ke Polres Simalungun membuat laporan,” sebutnya.

Zulkaidah berharap pelaku segera ditangkap dan diproses serta dijerat sesuai dengan pasal yang berlaku.(indra/hm17)

Related Articles

Latest Articles