15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Maksimalkan Digitalisasi, Nasabah Tak Perlu ke Bank Ajukan Pinjaman

Simalungun, MISTAR.ID

Digitalisasi saat ini sudah menyentuh masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman. Sehingga, nasabah tidak perlu lagi datang dan antri di bank. Misalnya saja Bank BRI yang saat ini membuat agen Brilink.

Peminjaman uang itu dilakukan melalui pembiayaan UMi atau Ultra Mikro. Dikutip dari situs resmi Bank BRI, Selasa (4/7/23), UMi merupakan produk dari Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN dan resmi berdiri pada September 2021.

BRI sendiri menjadi induk holding tersebut. Pembiayaan UMI merupakan program kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang difasilitasi oleh Bank BRI. Syaratnya, debitur memiliki usaha mikro dan sedang tidak dibiayai oleh lembaga keuangan atau koperasi.

Jangka waktu peminjaman selama tiga bulan dan nominal Rp 500.000 dan maksimal Rp 5 juta. Salah satu agen BRILink di Tanah Jawa, Indah Sembiring (30), telah menjaring sekitar 20 pemilik usaha mikro untuk mendapatkan pembiayaan UMi.

Baca juga: Panen Hadiah Simpedes BRI Lubuk Pakam, Kredit Sektor Mikro Hampir Rp750 Miliar

“Untuk saat ini, ada 20 debitur. Nggak semua dipegang saat ini, tetapi ada yang sudah selesai. Ada pula yang sedang berjalan, dan baru,” kata Indah saat ditemui mistar.id Selasa (4/7/23) siang.

Indah mengatakan dia mulai menjadi agen BRILink sejak 2020. Usaha itu menjadi sampingan di toko ponsel yang dibukanya di Jalan Hutabayu Raja. Di bulan September 2022 dia mulai memfokuskan untuk menawarkan pembiayaan UMi.

“Awalnya saya  ragu-ragu juga untuk menawarkan pinjaman, karena ini menjadi pengalaman pertama saya. Ada keraguan bagaimana kalau pinjaman nyangkut? Saya cerita saja kepada sejumlah pelanggan di warung kalau ada program pembiayaan UMi,” kata dia.

Belum lagi soal aplikasi yang harus dipelajarinya. Sebagai agen, Indah dituntut untuk mampu melaksanakan prosedur digitalisasi lewat aplikasi. Dia memasukkan data calon debitur lewat aplikasi, bukan mengisi formulir dan menulis dengan ballpoint.

Baca juga: Edy Ajak 1.000 UMKM Tingkatkan Kemampuan Teknologi Melalui Pelatihan Digitalisasi

“Saya kan masih gaptek ya, menggunakan HP juga begitu-begitu saja. Tetapi, saya berusaha untuk belajar dan pelan-pelan saya praktikkan. Ternyata bisa dan memang harus bisa,” ujar dia.

Ternyata, respons pemilik usaha mikro di sekitar lingkungan direspon positif. Pedagang along-along menjadi debitur pertamanya. Pinjamannya Rp 2 juta dengan tenor tiga bulan.

Indah senang sekali karena debitur pertamanya itu menyelesaikan kewajiban sesuai jadwal. Bahkan, kini mendapatkan kesempatan kedua untuk mengambil kredit lagi. Salah satu debitur terkini Indah adalah penjual Miso. Namanya Suparni.

Baca juga: Jadi Prioritas Wali Kota Medan, UMKM Semakin Bergeliat

“Saya ambil UMi Rp 4 juta. Saya gunakan untuk menambah modal dan rapi-rapi warung. Alhamdulillah bisa terlaksana semua. Sejauh ini cicilannya ringan karena saya bisa menitipkan uang ke Indah setiap hari atau saat ada uang lebih,” kata Suparni. (Abdi/hm20)

Related Articles

Latest Articles