13.1 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Karnaval dan Festival Koor Meriahkan Pesta Olob-olob GKPS Resort Sarimatondang

Simalungun, MISTAR.ID

Sedikitnya 800 jemaat GKPS Resort Sarimatondang yang berasal dari 8 jemaat memeriahkan Pesta Olob-olob ke 119 tahun masuknya ajaran Kristen di Tanah Simalungun. Pesta yang diwarnai pawai dan diikuti ratusan peserta sepanjang 1 kilometer diwarnai dengan karnaval kendaraan buah hasil panen di daerah masing-masing dan juga lomba koor Gemende dan tarian.

Karnaval diikuti barisan pendeta GKPS, majelis jemaat, anak sekolah minggu, pemuda GKPS dan perwakilan jemaat yang berasal dari 8 gereja di Resort Sarimatondang memulai karnaval dari depan BRI Cabang SIdamanik hingga pelataran parkir GKPS Sarimatondang dengan sejumlah kecil penari cilik di barisan paling depan dengan membawakan tarian khas Simalungun sehingga suasananya menjadi meriah.

Berbagai hasil bumi yang dibawakan para peserta tampak semarak yang terdiri dari hasil bumi seperti ubi, jagung, pisang dan berbagai jenis buah dan sayuran lainnya menjadi daya tarik tersendiri pesta kali ini. Mereka membawanya dengan sepeda seperti yang dilakukan GKPS Sarimatondang dan ada juga menggunakan becak, sepeda motor.

Baca juga: Ribuan Jemaat GKPS Resort Siantar III Rayakan Pesta Olob-olob

Bahkan dipikul seperti dilakukan GKPS Bah Sawah yang membawa dua tandan besar pisang barangan yang telah masak dan kedua tandan pisang tersebut diikatkan di satu kayu pikulan dan diusung dua orang. Kemudian ada juga yang menjunjungnya di kepala seperti dilakukan jemaat GKPS Tigabolon.

Menariknya, seluruh peserta karnaval tampak mengenakan pakaian khas adat Simalungun. Para kelompok pria mengenakan jas lengkap dengan ulos suri- suri dengan gotong sebagai penutup kepala sementara kaum wanita mengenakan kebaya dengan bulang sebagai penutup kepala. Juga kelompok pemuda dan anak sekolah minggu tampak mengenakan gotong dan suri-suri serta bulang bagi kelompok perempuan.

Saat ibadah berlangsung, sekelompok pemuda tampak membawakan fragmen tentang masuknya ajaran Kristen ke tanah Simalungun. Diceritakan, sebelum Pendeta August Theis dari Jerman datang ke Simalungun, masyarakat Simalungun hidup dalam penyembahan berhala. Menyembah pohon-pohon besar, memberi sesajen dan permohonan hingga permintaan jodoh. Bahkan, perbuatan mistis yang menghilangkan nyawa orang lain lazim terjadi.

Baca juga: Olob-olob GKPS, Pesta Resort Dipecah Di Jemaat-jemaat Akibat Covid-19

Namun, kehadiran Pendeta August Theis yang bekerjasama dengan para raja di Simalungun berhasil membangun rumah sakit dan sekolah akhirnya membawa perubahan hidup masyarakat Simalungun dan perubahan sikap serta kepercayaan kepada Kristus.

Dalam kotbahnya, Pdt Tri Putri Saragih dalam nats Alkitab Mazmur 113, 1-9 Pesta Olob-olob menjadi momen ucapan syukur kepada Tuhan meski perjalanan hidup tidak selalu baik. Bahkan dalam kondisi hidup yang tak baik karena Tuhan mampu mengubahkan hidup seseorang hingga 180 derajat bila Tuhan menghendaki.

Ibadah Olob-olob kemudian diwarnai pelepasan burung merpati yang dilakukan Pendeta Resort Herna Yanti Purban dan beberapa ketua majelis jemaat sebagai simbol kebebasan dan kemerdekaan umat beragama. Tak hanya itu, acara pembagian ulos menjadi salah satu acara istimewa dalam acara ini selain lucky draw dan pengumuman juara yang dilakukan setelah acara makan bersama sebagai tanda suka cita. (jelita/hm09)

Related Articles

Latest Articles