6 Tahun Jualan Sayur Keliling, Ester Dukung Ekonomi Keluarga
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![6_tahun_jualan_sayur_keliling_ester_dukung_ekonomi_keluarga](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2Fnews%2F6_tahun_jualan_sayur_keliling_ester_dukung_ekonomi_keluarga.jpg&w=1920&q=75)
6 tahun jualan sayur keliling ester dukung ekonomi keluarga
Simalungun, MISTAR.ID
Ibu rumah tangga yang satu ini tak ingin tinggal diam. Apalagi bergantung pada penghasilan suaminya semata. Ragam pekerjaan pernah digelutinya agar asap dapurnya tetap mengepul. Tak peduli, apakah ia harus bangun dini hari menerjang dinginnya cuaca atau menerobos kegelapan menuju Kota Pematang Siantar.
Sementara, sang suami, bekerja sebagai pemanen sawit di kampungnya. Pasangan suami istri ini komitmen untuk saling mendukung dan terus semangat untuk berkarya bersama-sama dengan aktivitas masing-masing.
Namanya Ester, warga Dusun Lima Panombean, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Ia harus berjibaku sejak dini hari berbelanja barang dagangan. Kemudian, ia menjualnya kembali hingga tengah hari.
Ester mengaku telah menekuni usahanya menjual sayuran dan aneka kebutuhan dapur lainnya dengan cara berkeliling sejak 6 tahun lalu.
Baca juga: Penjual Dagangan Keliling Menjamur di Simalungun, Pedagang Pasar Tradisional Mengeluh
Ibu dari 4 orang anak ini, sebelumnya adalah seorang pekerja serabutan di Desa Panombean. Suatu hari, ia menemukan ide untuk mencoba menjadi penjual sayur keliling. Pada awalnya, sebagai pemula ia sangat tertatih-tatih karena belum punya strategi.
Namun berkat ketekunan, keuletan dan kesabarannya, ia bisa melalui berbagai rintangan dan bertahan hingga saat ini.
Ester yang sudah berusia 40 tahun harus bangun sekitar pukul 02.30 WIB setiap harinya. Ia berangkat ke Pasar Dwikora Parluasan di Kota Pematang Siantar, yang jaraknya sekitar 15 Km dari rumah menggunakan sepeda motor.
Rutenya berjualan sayur keliling adalah wilayah Desa Ujung Bondar hingga ke desa-desa tetangga, seperti Dusun Pining Tiga, Sampe Raja, Kuala Janji dan lainnya di seputaran Kecamatan Tanah Jawa sekitarnya.
Baca juga: Krisis Pangan Inggris Kian Parah, Beli Sayur dan Buah di Swalayan Dijatah
Ia menjajakan aneka sayuran, bahan utama lauk pauk, buah-buahan, beragam jenis bumbu dapur hingga jajanan tradisional dengan harga bervariasi mulai dari Rp 2.500.
“Saya memiliki prinsip sendiri ketika mau berjualan. Harga sayuran yang kita jual jangan sampai membebani para pelanggan. Biasanya saya hanya mengambil untung Rp 500 setiap jenis sayur,”ungkapnya.
Menurutnya, meski ia mengambil untung yang sedikit, ia tetap menjual sayur dengan kualitas baik.
“Walaupun harga murah tetapi kualitasnya bagus. Keuntungan yang saya ambil memang sedikit. Tetapi saya percaya, ketika kita membahagiakan pelanggan, maka rezeki kita pun akan dipermudah Tuhan,” ujarnya saat berbincang dengan mistar.id, Sabtu pagi (8/7/23).
Baca juga: Harga Sayuran di Asahan Naik 100 Persen, Ini Kata Dinas Pertanian
Ia bercerita tentang suka dukanya menjadi penjual sayuran keliling. Sukanya ketika seluruh dagangan habis dan tidak ada pembeli yang berutang. Sedangkan dukanya, ketika turun hujan pagi hari dan jualan tidak laku. Bahkan banyak yang berutang sehingga modal belanja kurang.
Setiap pagi ketika berbelanja di Pasar Dwikora, Ester rata-rata menghabiskan modal kurang lebih Rp 1 juta. Jika dirata-ratakan, penghasilannya setiap bulan kurang lebih Rp 1,5 juta.
“Setiap laba yang saya dapatkan, walaupun hanya sedikit tetap saya syukuri. Melalui jualan sayuran keliling inilah kebutuhan sehari-hari keluarga saya bisa tercukupi,” ungkapnya.
Menariknya bagi warga, Ester bersedia menerima pesanan sayuran maupun kebutuhan warga lainnya yang memesan untuk dibelikan ke pasar di Pematang Siantar. Ia siap mengantarkan pesanan tersebut sampai ke rumah.
Baca juga: IRT di Asahan Kaget Harga Sayuran Naik 100 Persen
“Sedikit pesan saya kepada kaum muda, bekerja lah selama pekerjaan itu halal. Ketika kita sudah berusaha bekerja, maka kita akan mendapatkan rezeki yang berkah,” tandasnya. (Abdi/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Masyarakat Bebas Beli Bibit Sawit Produksi PPKS Marihat![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)