13.2 C
New York
Friday, May 3, 2024

Wali Kota Siantar Peringati Hari AIDS Sedunia: Terhambat Paradigma Tabu

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Sianțar dr Susanti Dewayani membuka acara Peringatan Hari AIDS Sedunia di SMA Negeri 4 Pematang Siantar Jalan Pattimura Kecamatan Siantar Timur, Sabtu (19/11/22).

Dalam acara bertemakan ‘Kesehatan Reproduksi Remaja dan Bahaya Seks Bebas’ itu, dr Susanti dalam sambutannya menerangkan, kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember tersebut, bertujuan membantu remaja agar memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks bebas dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS.

“Kami dari Pemerintah Kota Pematang Siantar berharap kehadiran kita semua di tempat ini sebagai bentuk kepedulian serta komitmen yang kuat, saling berbagi informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan bahaya seks bebas,” katanya.

Harapannya, siswa-siswi SMAN 4 Pematang Siantar mendapatkan informasi lengkap dan pengetahuan untuk merawat dan memproteksi diri serta menghindari perilaku negatif.

Baca Juga:Kota Medan Tertinggi Komunitas LSL yang Terpapar HIV/AIDS

Dilanjutkannya, tidak bisa dipungkiri, selama ini jika membahas hal tentang reproduksi dan seks pada remaja, masih terhambat paradigma tabu yang melekat.

Akhirnya, banyak orang tua yang enggan membicarakan masalah tersebut. Padahal itu merupakan hal yang sangat penting. Dengan kata lain, edukasi terkait reproduksi dan seks kepada remaja masih sangat lemah.

Sehingga permasalahan remaja, khususnya di Indonesia menjadi sangat mengkhawatirkan dan belum tertangani dengan baik.

“Hancurnya remaja akan membawa dampak kepada hancurnya generasi masa depan. Untuk itu, mari kita bersama-sama menangani secara serius pendidikan terhadap remaja, termasuk tentang reproduksi dan seks,” sebutnya.

Baca Juga:Aktivitas Narkoba Tinggi di Sumut, Ikut Dongkrak Kasus HIV/AIDS

Apalagi, katanya, banyaknya pengaruh negatif seiring perkembangan teknologi menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai dan ditangani.

Jika tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi, maka akan berakibat sangat fatal. Masih kata dr Susanti, persoalan remaja tidak boleh dipandang dengan ala kadarnya.

Menangani remaja harus sudah menjadi prioritas, agar ke depan jangan sampai kehilangan generasi yang bisa diandalkan.

“Kami juga mengajak para remaja, siswa-siswi, dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 4 Pematang Siantar untuk bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi dalam mendukung program-program pembangunan, terutama di bidang pendidikan, dalam upaya mempercepat terwujudnya Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” pungkasnya.

Baca Juga:Kasus HIV/AIDS di Sumut Duduki Peringkat Lima, Didominasi Komunitas Lelaki Suka Lelaki

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Medan dr Riyads Ikhsan mengatakan, setiap tahun Perdoski Cabang Medan melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan seks bebas bagi perkembangan penyebaran HIV/AIDS, terutama di kalangan remaja.

Tahun-tahun sebelumnya, pihaknya memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah di sekitar Kota Medan. Namun tahun ini, penyuluhan dilakukan di luar daerah Kota Medan.

“Minggu lalu kita buat di Kota Binjai dan hari ini di Kota Siantar,” katanya.

dr Riyads Ikhsan menyebutkan, seiring perkembangan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan pariwisata oleh pemerintah, tentunya akan mendatangkan peningkatan kunjungan wisatawan.

Baca Juga:Atasi Resiko Penularan bagi Ibu dengan HIV/AIDS saat Hamil, Ini yang Harus Dilakukan

Kota Pematang Siantar yang berada dekat dengan kawasan Danau Toba, tentunya akan terimbas dari kegiatan pariwisata tersebut.

“Kita ketahui bersama, peningkatan kegiatan pariwisata terkadang membawa efek negatif. Kalau kita tidak aware dari sekarang, maka akan kebablasan. Sehingga tidak ada salahnya anak-anak kita, kita bekali dari sekarang pengetahuan tentang bahayanya penularan HIV/AIDS,” paparnya.

Sehingga, sambungnya, mereka nantinya lebih sadar resiko bahaya terjangkit penyakit HIV/AIDS, dan mereka jadi tahu penularan HIV/AIDS dari mana.

“Dengan demikian mereka jadi lebih aware untuk menjaga dirinya masing-masing,” tukasnya.(ferry/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles