Diterangkan, bahwa dalam lampiran surat keputusan Pengurus Pusat PMI, biaya investasi terdiri dari biaya gedung, pengganti kendaraan, diklat tenaga medis, pengganti alat yang dikalkulasi oleh PMI pusat sehingga ditetapkan sebesar Rp 117,388 (24%).
Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya penghargaan donor, sumber daya manusia, manajemen, pemeliharaan sarana prasarana, alat dan bahan habis pakai yang ditetapkan sebesar Rp 372,612 (76%).
“Biaya kedua komponen inilah (investasi + operasional) yang harus diganti (pasien) sehingga pada keputusan PMI Pusat, ditetapkanlah biaya keseluruhan per kantong darah sebesar Rp 490 ribu,” ucapnya mengakhiri. (Jalatua/hm20).
