19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Program ‘Lisa’ Wali Kota Siantar Belum Maksimal, Frengky Boy: Anggaran Tidak Jelas

Pematang Siantar, MISTAR.ID

DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas Rancangan P-APBD Tahun 2022 dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematang siantar, Senin (26/9/22).

Dalam rapat yang berlangsung di ruang Komisi III tersebut, anggota DPRD turut menyoroti program Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani terkait Lihat Sampah Ambil (Lisa). Dimana program itu disebut-sebut belum maksimal.

Salah seorang anggota DPRD dari Partai Nasdem, yakni Frengky Boy menyampaikan bahwa program gagasan wali kota itu belum maksimal dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Permasalahan sampah di Siantar belum terselesaikan secara maksimal.

Baca Juga:Luncurkan Program Lisa, Plt Wali Kota Siantar Targetkan Piala Adipura

Tak hanya itu, Frengky Boy kembali menyebut kalau program Lisa tampak kurang gereget dari semestinya. Dinas Lingkungan Hidup hanya menyuarakan lewat spanduk dan sosialisasi tanpa implementasi. “Saya melihat program Lisa ini kenapa kurang gereget, Pak? Yang penting (sosialisasi) bikin spanduk-spanduk saja. Di lapangan nggak ada perubahan signifikan,” kata Frengky Boy dalam rapat.

Terkait lontaran pernyataan itu, Kadis Lingkungan Hidup Dedy Tunasto Setiawan menyampaikan, masih terus memaksimalkan kerja Lisa seperti sejak awal diharapkan, yakni mengurangi sampah dan meningkatkan partisipasi masyarakat. “Kita merealisasikannya melalui program-program di mana di program Lisa adalah terobosan mengurangi sampah. Salah satunya adalah pengolahan sampah. Kita ingin agar sampah-sampah dapat pengurungan dengan cara mengompos sampah,” kata Dedy Tunasto.

Kemudian, dalam program ini, ujar Tunasto. Pihaknya meningkatkan kader lingkungan 10 orang per kelurahan (530 orang se-Kota Pematangsiantar). Kader lingkungan ini, katanya lagi diberikan pendidikan dan pelatihan penanganan sampah sampai memiliki nilai ekonomi.

Baca Juga:Laksanakan Program LISA, Camat Siantar Marihat Ajak Warga dan OKP Gotong Royong

“Anggaran program pendidikan dan pelatihan Rp136 juta ini, Pak. Dari kami, sudah bekerjasama dengan pegiat lingkungan dan kami meningkatkan kader untuk mengolah sampah, mengolah ban bekas menjadi kursi, plastik keresek dan sebagainya,” kata Dedy Tunasto. “Memang secara umum belum terlihat, tapi secara angka kader-kader kita sudah meningkat,” ujar Dedy Tunasto seraya menjelaskan program Lisa.

Belum puas dengan jawaban Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Komisi III Denny T Siahaan menyoroti bahwa timbunan sampah di TPA tetap meningkat kendati program Lisa diterapkan. Ia meminta DLH Kota Pematang Siantar memaksimalkan Lisa. “Tapi sampah-sampah kita masih banyak, Pak. Itu bagaimana?,” kata Denny seraya menyebut pihaknya sudah menerima banyak aduan soal persampahan dari masyarakat.

Diluar rapat, Frengky Boy yang ditemui kembali menyampaikan kalau untuk mendukung program Lisa tersebut anggarannya tidak jelas. “Pokoknya nggak adalah, pokoknya yang jelasnya bang untuk program Lisa itu anggarannya tidak jelas,” pungkasnya.(hamzah/hm15)

Related Articles

Latest Articles