5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Pemilik Pasar Rakyat Melanthon Siregar : Saya Pengusaha Sukses

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Rosben Sihombing, pemilik Pasar Rakyat Modern Melanton Siregar percaya diri usaha yang dibangunnya itu akan sukses. Rosben yang ditemui di Jalan Melanthon Siregar, Siantar Marihat ini tak ingin neko-neko dengan usaha yang ditekuninya.

Rosben mengaku sebagai pengusaha sukses tidak pernah rugi dan tertipu oleh rekan bisnisnya. Untuk itu, ia yakin pasar rakyat modern itu akan sukses dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Kota Siantar.

“Saya seorang dosen yang mengajar di Universitas HKBP Nommensen, mengajar kewirausahaan, membangun para masyarakat Siantar menjadi pengusaha sukses,” katanya, Selasa (9/1/24).

Ia tidak ingin membandingkan Pasar Rakyat Modern Melanthon Siregar dengan Pasar Tozai yang dibangun Pemko Siantar. Pasar seluas 3.206 meter itu mangkrak dan bahkan menyeret eks Kepala Dinas PUPR, Johnson Tambunan masuk bui.

Baca juga:Pasar Melanthon Siregar Siantar Belum Bisa Beroperasi, Ini Sebabnya

Kunci sukses, menurut Rosben bukan di tangan orang lain melainkan di tangan diri sendiri. Ia mengatakan tidak ambil pusing dengan orang lain yang usil dan menjatuhkan. Sebab semua akan menuai apa yang ditanamnya.

Membangun Pasar Rakyat Modern ini menurut dia merupakan suatu terobosan di Kota Siantar. Pasar semacam ini, lanjut pemilik Percetakan Syalom ini akan mengimbangi Malaysia dan Singapura.

Seperti halnya perusahaan Gojek, Rosben mengaku akan merugi di tahun pertama. Namun justru hal itu yang menjadikan seseorang itu menjadi pebisnis sukses.

Baca juga: Pendirian Bangunan Pasar Modern Melanthon Siregar Tidak Berizin

“Saya mau membakar uang demi kesuksesan, bukan kekonyolan,” ucapnya.

“Jadi seorang pebisnis itu harus melihat jauh kedepan. Mereka jualan itu sudah saya kader, saya bimbingan saya ajari,” katanya menambahkan.

Setidaknya terdapat 70an pedagang di Pasar Rakyat Modern Melanthon Siregar. Dagangannya beragam, mulai sayur dan buah-buahan, ikan kering, daging ayam hingga cabe-cabean.

Salah seorang pedagang buah yang ditemui di lokasi mengaku, pada awal pembukaan, pasar tersebut minim pengunjung. Namun berjalannya waktu, sedikit demi sedikit masyarakat mulai berdatangan untuk belanja.

Untuk sewa lapak, pedagang membayar Rp30 ribu per hari. “Ada yang Rp35 ribu, melihat tinggi rendahnya meja dagangannya,” ucapnya. (gideon/hm17)

Related Articles

Latest Articles