17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Mediasi Antara Pedagang Di Jalan Bah Bolon Pematangsiantar Dengan Pemilik Rumah Berlangsung Alot

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pematangsiantar melakukan klarifikasi dan mediasi antara pedagang yang berada di Jalan Bah Bolon Kelurahan Sigulang-gulang Kecamatan Siantar Utara, dengan boru Hutasoit, istri dari Parulian Sinurat yang dihadiri lurah dan perwakilan dari kantor kecamatan setempat.

Pertemuan yang berlangsung alot tersebut dilaksanakan pada salah satu ruang rapat di Kantor Satpol PP Pematangsiantar, Rabu (17/3/21). Hal ini dilakukan agar pertemuan tersebut lebih kondusif dan lebih aman dari campur tangan pihak lain atas permasalahan yang terjadi.

Pada pertemuan itu, boru Hutasoit tetap bersikukuh pada laporannya kepada Satpol PP agar membongkar bangunan yang berdiri tepat di samping rumahnya. Pasalnya, ia keberatan dengan keberadaan bangunan tersebut karena dapat mengganggu kesehatannya. Begitu juga pada pohon yang berada di samping rumahnya agar ditebang habis, sebab bisa merusak bangunan rumahnya.

Baca juga: Satpol PP Siantar Akan Bongkar Tembok Penahan di Bantaran Bah Kaitan, Ini Pemicunya

“Saya tidak mau pohon yang berada di samping rumah itu, karena dapat merusak bangunan rumah saya. Begitu juga dengan suara dari mesin pencuci di door smeer itu maupun keributan-keributan lainnya, sangat mengganggu kesehatan saya,” ucapnya ketika mengawali pertemuan tersebut.

Tentang pohon yang ingin dipotong tadi, mendapat tanggapan serius dari Lurah Kelurahan Sigulang Gulang Guntur Damanik. Pasalnya, pohon yang akan ditebang tersebut merupakan pohon yang dicanangkan pemerintah untuk keasrian jalan di lingkungan perumahan masyarakat. Meskipun pohon tersebut tidak ditanam pemerintah, melainkan tumbuh sendiri dan dirawat oleh warga sekitar tempat itu.

“Namun, jika itu masalahnya, namboru (panggilan sopan terhadap yang lebih tua), akan kami lakukan. Tapi, kami ingin dibantu oleh pihak Satpol PP ataupun kecamatan. Agar kami tidak melanggar aturan,” pungkas Guntur Damanik.

Sebelumnya, dua unit bangunan milik warga yang bergerak di bidang pencucian motor dan reparasi jok sepeda motor, memang berdekatan dengan dinding rumah si pelapor tersebut yang hendak dibongkar oleh pihak Satpol PP. Keadaan sempat ricuh, sebab warga tidak terima bangunannya dibongkar, langsung melawan petugas dan memblokade jalan yang dibantu oleh salah satu organisasi masyarakat di kota ini.

Baca juga: Satpol PP Siantar Tutup Paksa Warnet Yang Masih Buka

Satu per satu solusi atas laporan boru Hutasoit diselesaikan, hanya saja satu permasalahan lagi tentang door smeer tadi yang tidak mendapat solusi apapun. Meski beberapa pihak sudah memberikan solusi terbaiknya agar boru Hutasoit menerimanya dan permasalahan selesai. Justru sebaliknya, pertemuan antara kedua pihak berlangsung alot.

Dimana, pemilik door smeer B Hutapea tidak terima jika pembongkaran hanya dilakukan pada usahanya saja. Sedangkan bangunan yang satu lagi diizinkan berdiri meski berada di tanah yang sama yakni milik pemerintah, bukan tanah pribadinya.

“Usaha itu membantu adik saya yang tidak punya pekerjaan. Apalagi, kondisi sekarang sangat susah cari makan. Lagian, seluruh warga sekitar itu tidak ada merasa dirugikan. Pelanggan yang datang pun bisa dihitung dengan jari tangan sebelah. Saya akan setuju bangunan kami dibongkar jika melanggar aturan, tapi seluruh bangunan yang sama seperti kami di sepanjang jalan Kota Pematangsiantar pun harus turut dibongkar,” tegasnya.

Kabid Trantibum Satpol PP Pematangsiantar, Raja Nababan menilai ada cara lain yang lebih manusiawi untuk mengambil keputusan atas permasalahan ini. Tapi sepertinya pertemuan tersebut belum mendapatkan solusi yang pas pada kedua belah pihak.

Baca juga: 4 Wanita Bersama 5 Pria Digrebek Satpol PP dari Eks Lokasi Kusuk Lulur di Siantar

Sebenarnya, ucap Raja, beberapa solusi sudah bisa memenuhi permasalahan yang dihadapi boru Hutasoit, seperti pohon ditebang nantinya sebab mengganggu bangunan rumahnya serta menimbulkan banyak semut masuk ke rumahnya.

“Tentang door smeer, untuk sementara ini mesin akan dipindah dan dijauhkan dari lokasi bangunan itu agar tidak menimbulkan suara berisik ke rumah pelapor. Aktivitas tetap dibangunan itu. Kami akan buat laporan ke pimpinan tentang hal ini. Laporan akan kami susun, biar pimpinan yang memutuskan nanti. Bangunan tersebut akan tetap berdiri atau tidak, hingga keluarnya surat keputusan dari pimpinan yang di atas,” ungkapnya.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles