19.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Ini Cerita Pedagang Berjualan di Musim Panas, Ada Pendapatannya Meningkat Hingga 50 Persen

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pergantian cuaca yang tiba-tiba dan tidak menentu seperti panas terik di siang hari, justru menjadi berkah bagi pelaku usaha yang bisa menyegarkan tubuh, khususnya para pedagang es ataupun buah-buahan yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Seperti dialami Hamdan yang berdagang buah jambu air madu dan mangga di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya depan restoran Cindelaras, Kota Pematang Siantar. Menurutnya, saat musim panas, ia merasa ketiban rezeki lantaran dagangannya ramai pembeli.

“Biasanya, yang ramai itu di hari-hari tertentu saja. Tapi sejak musim panas ini, penjualan lumayan lah, bisa habis sampai 100 kilogram. Itu hanya buah jambu air madu saja,” ujar Hamdan tersenyum saat wawancara pada mistar.id, Jumat (23/6/23).

Cuaca panas juga mendatangkan berkah bagi Jodi, pedagang jus buah yang memberi nama usahanya “Fia Juice”. Ia memulai usahanya setiap hari pada pukul 10 pagi hingga 6 sore, sering mangkal di depan Siantar Hotel menghadap Lapangan Merdeka. Dagangan mereka diserbu pembeli.

Baca juga : Permintaan Buah-buahan Meningkat Hingga 60 Persen Pasca Lebaran di Siantar

” Musim panas begini memang lumayan penjualan kami dibandingkan hari-hari sebelumnya. Apalagi, kalau di sore hari ketika pengunjung Lapangan Merdeka lagi ramai. Pendapatan bisa meningkat hingga 50 persen,”ucap Jodi.

Pria yang masih berumur dibawah 30 tahun itu juga tidak menampik, omset jual jus buah per hari akhir-akhir ini bisa mencapai Rp200 hingga 500 ribu lebih jika dihitung secara bersih. Untuk harga  jus per gelasnya, Jodi menyebutkan dia menjual tergantung jenis jus yang diminta pembeli. Yang paling rendah jus miliknya seharga Rp7.000an.

Jodi membuka usahanya tidak menggunakan gerobak, tetapi mobil jenis pick-up. Penampilan mobil itu dia ubah menjadi etalase berjalan yang memajang buah segar siap konsumsi.

Lain lagi dengan Raihan, penjual es kolak dingin (kolding) di samping SMP Negeri 2, tepatnya arah menuju rumah dinas Wakil Walikota Pematang Siantar ini mengatakan, tidak menambah kuota penjualannya meskipun cuaca sedang panas.

“Setiap hari kami bisa menjual 300 bungkus Kolding. Memang semenjak cuaca panas, dagangan kami ramai dibeli warga, terutama pengendara motor. Tapi tidak kami tambah jumlahnya. Alhasil, kami palingan cepat pulang,” kata Raihan sembari menyebutkan kalau hari biasanya ia pulang ke rumah pukul 5 sore.

Yang penting, lanjut dia, terus bersyukur saja. Jika selama ini pulang lama, Alhamdulillah ucapnya, Sekarang karena cuaca panas banyak pembeli, ada peningkatan, jadi bisa cepat pulang dibandingkan hari biasanya.

Hal serupa juga dikatakan, Fitri salah satu penjual minuman air tebu di Jalan Rajamin Purba SH. Tepatnya di depan sekolah SMP Negeri 2 Pematang Siantar. Di area sekolah ini memang terkenal banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Harganya semua sangat ekonomis, aman untuk isi kantong.

“Kemarin-kemarin bisa lah kak dibilang meningkat, tapi sekarang merosot karena anak sekolah sudah libur panjang. Apalagi persaingan cukup lumayan. Pedagang seperti kami mulai banyak disini. Palingan mengharapkan pembeli yang lewat menggunakan kendaraan lah,” ucap Fitri pasrah.

Fitri mengatakan, saat bulan lalu, omzet penjualan air tebunya sangat lumayan lebih dari 50 persen. Hal ini menurutnya karena pembelinya lumayan banyak apalagi kalau anak-anak bel pembelajaran selesai atau sudah keluar sekolah.

Baca juga : 86 Titik Panas Terdeteksi di Sumut Hari Ini

Sangking banyak nya peminat air tebu miliknya, Fitri mengungkapkan bisa menjual 30-40 ruas tebu dalam sehari. Dimana setiap ruas bisa mencapai 4-5 meter.

“Walaupun sekarang sedang tidak banyak orang beli dagangan kami, saya yakin rezeki orang sudah diatur sendiri-sendiri oleh Yang Maha Kuasa. Tinggal kita yang harus berusaha terus,” pungkasnya. (Yetty/hm19)

Related Articles

Latest Articles