13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

HUT ke-1 Gerkatin, Psikolog: Pemerintah Harus Sediakan Pelatihan Bagi Tunarungu

Pematangsiantar, Mistar.ID
Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Minggu (15/11/20), merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pertama mereka bertempat di Lapangan H Adam Malik Pematangsiantar.

Sebanyak 50 orang tunarungu ikut berpartisipasi merayakan hari jadi tersebut. Ketua Gerkatin Pematangsiantar-Simalungun Agnes Parhusip kepada wartawan mengatakan, dalam perayaan hari jadi Gerkatin ini, pihaknya menggelar serta telah mempersiapkan acara ulang tahun selama satu minggu penuh.

Persiapan acara ulang ke-1 mereka gelar selama seminggu di masa pandemi Covid-19. Gerkatin juga mengurus izin berkumpul kepada Tim Gugus Tugas Covid 19. “Setiap orang yang datang diukur suhu tubuhnya, dan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga:Persiapan Upacara Virtual, Kapolres Simalungun Beri Surprise Diacara Ulang Tahun TNI ke 75

Setiap anggota juga diwajibkan memakai masker, bila tidak pakai, di minta untuk membelinya,” ungkap Ketua Gerkatin Agnes Parhusip, Senin (16/11/20).

Perayaan ulang tahun Gerkatin kali pertama ini, Gerkatin mengusung tema yakni “Maju, Mereka Berharap”. Harapan Gerkatin dalam perayaan ulang tahun pertama ini, yakni mempersatukan kaum tunarungu Pematangsiantar–Simalungun.

Serta, memajukan organisasi Gerkatin Pematangsiantar-Simalungun. Bersama pengurus lainnya yakni, Agnes Parhusib dan Tuberlian Tuti Lase (sekretaris) dan Suderman (bendahara), Gerkatin memiliki segudang harapan dimana

masyarakat semakin menyadari keberadaan tunarungu. “Kami tunarungu pasti bisa seperti orang normal pada umumnya,” ungkap Agnes kepada wartawan.

Di samping itu juga, Agnes mengatakan, masyarakat agar lebih terbuka untuk berkomunikasi dengan tunarungu, karena Bbhasa isyarat dapar dipelajari dengan mudah.

Baca Juga:Diiringi Marching Band, Kapoldasu Antar Kue Ulang Tahun ke Rumah Dinas Pangdam

“Terhadap Pemerintah Kota Pematangsiantar, tunarungu diberi tempat berkumpul khusus, sehingga memudahkan teman-teman tunarungu berkumpul guna melakukan kegiatan-kegiatan rutin. Dibutuhkan peran aktif pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi kaum tunarungu,” kata Agnes.

Christina Hasibuan MPsi selaku psikolog dan pembina Gerkatin juga sependapat dengan Agnes, yang mana pemerintah harus menyediakan pelatihan bagi tunarungu.

“Pemerintah setempat seharusnya menyediakan pelatihan seluas-luasnya bagi tunarungu untuk mengembangkan bakat, mengasah keterampilan, meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kualitas hidup teman-teman tunarungu,” ujar psikolog itu, Senin (16/11/20).(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles