9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pentingnya Pertemanan untuk Mencegah Mahasiswa Bunuh Diri

MISTAR.ID

Bukan tidak banyak kasus mahasiswa memilih bunuh diri. Pada umumnya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa disebabkan depresi.

Gangguan mental ini dapat dipicu oleh berbagai faktor dan perlu ditangani dengan segera jika ada tanda-tandanya. Terkadang, kasus bunuh diri juga sulit diprediksi oleh orang-orang terdekat.

Selain itu, orang yang mengalami depresi juga mungkin tidak mendapatkan diagnosis gangguan mental, yang mengakibatkan tindakan tragis itu dilakukan tanpa adanya intervensi.

Menurut pakar psikologi dari Universitas Airlangga (Unair), Atika Dian Ariana, penyebab bunuh diri dapat dikelompokkan dalam kategori biopsikososial. Faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosial dapat menjadi pemicu dari tindakan bunuh diri.

Baca juga: Psikolog: Lato-lato Timbulkan Emosi Positif

Salah satu pemicu depresi atau bunuh diri adalah kurangnya hubungan sosial yang baik. Hubungan sosial yang dimaksud meliputi hubungan dengan teman sebaya, pasangan, atau kelompok sosial lainnya.

“Hal-hal seperti putus cinta atau merasa ditolak oleh kelompok sosial dapat menyebabkan perasaan frustasi,” kata Atika, seperti yang dikutip dari laman Unair, Selasa (4/7/23).

Atika menuliskan hubungan pertemanan menjadi faktor sosial yang penting dalam menentukan apakah seorang mahasiswa akan mengalami depresi atau berisiko melakukan bunuh diri.

Pertemanan dianggap sebagai suatu bentuk dukungan sosial yang dapat membantu dalam menjalani proses akademik dan perkembangan diri.

Baca juga: Psikolog Ingatkan Ibu untuk Tak Lupa Berbuat Baik Pada Diri Sendiri

“Teman tidak hanya untuk kebutuhan akademik. Teman penting untuk mengisi perkembangan psikologi di masa remaja menuju dewasa. Membangun hubungan sosial dan interpersonal dengan teman adalah hal yang seharusnya terjadi,” ujarnya.

Untuk mencegah tindakan bunuh diri, Atika menyarankan, kitabisa lebih peduli terhadap orang-orang yang berisiko. Penting untuk memahami kondisi lingkungan sekitar.

Contohnya, memastikan orang tersebut selalu bersama orang lain. Selain itu, orang-orang di sekitarnya juga perlu mengetahui cara-cara pencegahan dan tanggap darurat.

Jika perlu, melibatkan profesional dalam menangani kasus depresi atau situasi yang sangat serius adalah langkah yang tepat.

Baca juga: Psikolog Ingatkan Bahaya Penggunaan Media Sosial Berlebihan

“Beberapa kampus memiliki help-center dan pusat layanan psikologis yang bisa dikunjungi mahasiswanya. Lebih baik lagi jika mencari bantuan profesional di luar kampus, seperti psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi,” jelasnya. (mtr/hm20)

Related Articles

Manfaat Punya Kebun di Rumah

Kenali Love Bombing

Latest Articles