Sementara itu, Irna menyampaikan ketika dilakukan pemeriksaan psikologis, umumnya remaja yang melukai diri sendiri sering menyimpan kemarahan yang sangat besar, yang mereka pendam dan tidak dapat diungkapkan secara tepat. Mereka juga sering memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk diperhatikan.
“Tampaknya jiwanya haus akan perhatian dan kasih sayang. Mereka sering merasa diabaikan dan kurang mendapat dukungan sosial. Hal ini disebabkan karena secara sosial mereka juga kurang baik hubungannya dengan lingkungan,” katanya.
Kurangnya keterampilan dalam memecahkan masalah dan menangani stres (coping stress) membuat mereka lebih rentan melukai diri sendiri. Oleh karenanya, penting untuk mengajarkan anak-anak dan remaja untuk mampu mengatasi emosi-emosi negatif secara lebih positif.
“Misalnya menyalurkannya dalam bentuk olah raga, tulisan atau karya seni lainnya. Selain itu, dukungan sosial dari teman sebaya dan keluarga juga dapat meredam kemungkinan terjadinya NSSI ini,” tutup Irna (Dinda/hm20)
