13.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Kesehatan Mental 2023, Masyarakat Keluhkan Kecemasan Sampai Panic Attack

Medan, MISTAR.ID

Sepanjang tahun 2023 lalu di Minauli Consulting, masyarakat banyak mengeluhkan kecemasan hingga disertai serangan panik (panic attack) dan penyakit maag atau gerd.

Menurut Psikolog, Irna Minauli, saat ini keluhan masalah kesehatan mental yang paling banyak datang ke Minauli Consulting adalah mereka yang mengalami gangguan kecemasan, serangan panik dan depresi.

“Gangguan kecemasan ditandai dengan adanya ketakutan atau kekhawatiran terhadap sesuatu yang tidak jelas. Gangguan ini sering disertai dengan serangan panik (panic attack), dimana seseorang merasa jantungnya berdebar sangat kencang disertai nafas tersengal dan keringat dingin,” katanya pada mistar.id, Sabtu (6/1/24).

Baca juga:Psikolog dan Dokter Jiwa Ingatkan Tingkat Emosional dan Kesehatan Mental Gen-Z

Irna menceritakan pada umumnya, penderita gangguan kecemasan dan panic attack disertai dengan masalah gangguan pencernaan, seperti sakit maag atau bahkan gerd.

“Mereka merasa seakan sudah hampir mati. Ketika diperiksa ke dokter-dokter spesialis seperti internist, kardiolog atau neurolog, sering kali tidak terdapat adanya kelainan pada organ tubuhnya. Dengan demikian gejala yang mereka alami lebih disebabkan karena adanya masalah dalam gangguan berpikir. Mereka umumnya adalah pribadi yang overthinking, sehingga selalu memikirkan hal-hal belum tentu terjadi,” imbuhnya.

Lalu, Irna berkata ketika kondisi kesehatan mental tidak ditangani dengan baik, terutama mereka yang mengalami bencana dan duka cita mendalam, cenderung mengembangkan gangguan depresi.

Baca juga:Ghea Ajak Mahasiswa USU Peduli Isu Kesehatan Mental Lewat Lagu ‘Jiwa yang Bersedih’

“Mereka memiliki suasana hati murung, kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disenangi, ada gangguan tidur dan pola makan. Mereka juga cenderung memiliki keinginan bunuh diri serta menarik diri dari lingkungan,” ujarnya.

“Padahal, pada banyak masalah kesehatan mental, dukungan sosial dari lingkungan dapat menjadi faktor yang dapat membantu seseorang bangkit dari permasalahannya,” tambah Ira.

Namun Irna menyampaikan, saat ini kebanyakan orang terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, sehingga cenderung menjadi individualistis. Padahal, dengan pertemanan dan hubungan antar keluarga yang baik, akan sangat membantu seseorang pulih dari masalahnya.

Baca juga:Peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia: Prioritaskan Kesejahteraan Jiwa

“Hal ini disebabkan karena dukungan sosial dapat dilakukan dengan memberikan informasi, menemani, bantuan langsung, serta paling penting adalah dapat mengembalikan harga diri seseorang,” tuturnya.

Untuk itu Irna mengingatkan untuk perlunya dibangkitkan kembali kesadaran dan kepedulian sosial, sehingga dapat meminimalisir masalah-masalah kesehatan mental. (dinda/hm16)

Related Articles

Latest Articles