Jakarta, MISTAR.ID
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, menilai Eko Patrio sudah layak menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. Pernyataan ini menyusul pengakuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyebut Eko sebagai calon menteri.
Saleh mengatakan, Prabowo-Gibran sedang merangkai komposisi kabinet dengan cermat. Oleh karena itu, PAN sebenarnya belum mengetahui kursi menteri mana yang akan diberikan kepada partai tersebut.
Meski demikian, PAN sebagai partai pendukung Prabowo-Gibran telah menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk masuk kabinet, termasuk Eko.
Baca juga:Â China Tawarkan Kelonggaran Pekerjaan Bagi Wanita yang Baru Melahirkan
Mantan komedian itu dianggap layak karena telah menjadi politisi senior yang sukses di parlemen dengan setelah terpilih untuk periode keempat di DPR RI.
“Eko Patrio itu politisi senior. Sudah tiga periode menjabat di DPR. Sekarang terpilih lagi untuk periode keempat. Dari sisi pengalaman, tentu mas Eko pantas dan mumpuni jadi menteri,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/5/24), dikutip Republika.
Selain itu, Eko juga dinilai sukses dalam perannya sebagai Sekretaris Fraksi PAN di DPR RI, yang banyak tugasnya berhasil dilaksanakan.
Menurut Saleh, Eko juga sangat mumpuni dalam kepemimpinan, terbukti dengan kesuksesannya sebagai Ketua DPW PAN DKI Jakarta, yang berhasil membawa PAN meraih 10 kursi DPRD DKI Jakarta dan tiga kursi DPR dalam Pemilu Legislatif 2024.
“Di dunia bisnis, tidak diragukan lagi. Sampai sekarang, bisnisnya di dunia entertaiment berjalan dengan baik. Pergaulannya sangat luas,” kata Saleh.
Baca juga:Â Anak Mantan Bupati Simalungun Ramaikan Bursa Pilkada 2024
Saleh yakin, akan ada jabatan yang cocok untuk Eko di kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, Eko memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kabinet tersebut. Saat ini, PAN menunggu tawaran posisi resmi dari Prabowo.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan bahwa Eko Patrio merupakan calon menteri dari PAN dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun, Zulhas enggan mengungkapkan kementerian mana yang akan dipegang oleh Eko, mengingat politik pengisian kursi menteri masih dinamis dan belum ada kepastian. (mtr/hm22)
