6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Jadi Saudara Sepenanggungan, Anshul Minta Publik Indonesia Mendukung Jeka Saragih di UFC

Yogyakarta, MISTAR.ID

Terlepas dari sejarah pertarungan mereka di final Road to UFC, pejuang India Anshul Jubli masih menghargai Jeka Saragih.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Jubli dan Jeka memiliki hubungan yang kuat saat keduanya berada di partai final kompetisi Road to UFC musim pertama.

Jauh sebelum perang urat syaraf, ketegangan kedua petarung sudah terbentuk.

Jubli dan Jeka berhadapan dalam staredown di mana keduanya saling menatap mata satu sama lain, dan Jeka sempat melakukan gestur memotong leher Jubli. Ini menambah suasana panas.

Sayangnya, Jubli menang lewat TKO pada ronde kedua meskipun dia dan Jeka bertempur dengan keras pada Februari lalu. Dia tetap menghormati Si Tendangan Maut.

Saat ditemui BolaSport.com di acara One Pride MMA Fight Night 69 di Yogyakarta, Sabtu (10/6/23), Jubli mengatakan hal ini.

Di One Pride MMA Fight Night 69 di Yogyakarta pada hari Sabtu lalu,  Jubili datang untuk membantu teman senegaranya, Govin Singh, dalam pertarungan internasional melawan Rama Supandhi.

Petarung India dari Uttarakhand itu menganggap Jeka sebagai petarung terbaik di Indonesia.

Sejak Road to UFC tahun lalu, Jeka masih menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang berhasil mencapai final.

Jubli menyatakan, “Jeka saya pikir adalah petarung terbaik dari Indonesia. Saat saya melihat semua petarung (Indonesia), saya tidak tahu kenapa ya, semuanya memiliki gaya tarung yang eksplosif.” Saya tidak yakin apakah ini akibat dari faktor genetik.

Jubli mengurangi kenikmatan terus-menerus kemenangan KO Jeka selama pertarungan bawah, di mana dia sangat mendominasi.

Petarung dari Simalungun, Sumatra Utara, menjadi kelabakan karena postur tubuh Jubli yang lebih besar daripada Jeka.

Saat Jubli mendapatkan kontrak dengan UFC, Jeka akhirnya turun ke kelas bulu, di mana batas berat badannya lebih ringan.

Jubli percaya bahwa Jeka harus mentas di kategori petarung yang dikuasai Alexander Volkanovski.

Jubli menyatakan, “Saya juga berpikir Jeka seharusnya bertanding di kelas bulu. Saat saya melawannya, saya sadar bahwa dia sangat kuat.”

Dia mengatakan, “Jadi jika dia pindah ke kelas bulu, dia akan menjadi lebih kuat. Semoga dia beruntung.”

Jubli meminta orang-orang di Indonesia untuk terus mendukung Jeka di UFC.

King of Lions menyadari tekanan yang dialami Jeka sebagai pejuang Indonesia pertama dalam UFC.

Baca juga : Jon Saragih Ikuti Jejak Jeka Saragih

Jubli menjadi petarung India pertama yang dikontrak oleh UFC setelah mengalahkan Jeka.

Jeka membawa negara Indonesia di belakangnya. Saya juga.

Tidak peduli apakah Anda menyukai atau membencinya, tetap dukung dia.

Jubli menganggap Jeka sebagai bagian penting dari perjalanannya di dunia MMA.

Jubli mengatakan, “Saat saya bertarung, saya hanya ingin membunuh lawan saya. Saya akan mengambil segalanya dari dia.”

Saya hanya ingin membunuhnya di dalam oktagon karena saya memiliki darah petarung dan dia adalah musuh saya saat sudah di dalam oktagon.

Namun, karena saya mendapatkan kemenangan di Road to UFC final dari dia, Jeka akan selalu menjadi bagian dari langkah saya, “Setiap saya kelak menulis buku perjalanan saya, Jeka akan selalu ada di dalamnya.”

Jubli mengatakan, “Saya tidak tahu apakah dia termasuk teman saya, yang jelas dia adalah bagian dari kisah saya.”

Baca juga : Ikuti Jejak Jeka Saragih, Besok 4 Atlet MMA Indonesia Berlaga di Road to UFC

Saat ini, Jubli dan Jeka menunggu kepastian tentang tanggal debut mereka di oktagon. “Kami punya beberapa rencana. Saya harap bisa mengumumkan pertandingan debut saya dengan segera,” katanya.

“Seperti yang Anda lihat, kondisi saya bagus. Saya berlatih keras. Anda akan melihat debut saya dengan cepat.”

“Saya akan menghubungi Anda untuk mempromosikan saya di Indonesia,” kata Jubli sambil tertawa kepada BolaSport.com. (BolaSport.com/Mistar.id)

Related Articles

Latest Articles