9.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

BMKG Imbau Masyarakat Pasca Tanimbar Maluku Diguncang Gempa M5,1

Maluku, MISTAR.ID

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan pihaknya mengimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” terangnya, Senin (12/6/23).

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca juga : BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Beresiko Terhadap Keselamatan Pelayaran

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” sebut Daryono.

BMKG telah melaporkan gempa dengan kekuatan M5,1 mengguncang Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku, Senin 12 Juni 2023 pukul 10.17 WIB. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 146 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 60 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,29° LS ; 130,18° BT.

Baca juga : Gempa Bumi Tektonik 4,9 Magnitudo Guncang Aceh Selatan

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ucapnya.

Sementara itu, hingga pukul 10.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (sindonews/hm18)

Related Articles

Latest Articles