Tujuh PTS di Sumut Raih Akreditasi Unggul, LLDikti Ungkap Kriteria Penting


Kepala LLDikti Wilayah 1 Sumut, Prof Saiful Anwar Matondang. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sebanyak tujuh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera Utara telah meraih akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Hal itu disampaikan Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof. Saiful Anwar Matondang, dalam Podcast Mo Tau Aja di Kantor Mistar, Rabu (21/5/2025).
Adapun tujuh PTS yang telah mengantongi akreditasi unggul yaitu:
1. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
2. Universitas Prima Indonesia (Unpri)
3. STIKes Wira Husada
4. Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab)
5. Universitas Medan Area (UMA)
6. Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
7. Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Selain itu, tiga PTS lainnya sedang dalam tahap penilaian oleh BAN-PT dan menunggu hasil akreditasi.
Syarat Penting Meraih Akreditasi Unggul
Menurut Prof Saiful, untuk mencapai akreditasi unggul, suatu perguruan tinggi harus memenuhi sejumlah syarat. Salah satunya adalah komposisi akreditasi program studi (prodi).
“Kalau dia (PTS) punya 10 program studi, minimal dua harus unggul dan tiga baik sekali. Sisanya bisa B. Ditambah SOP dan manajemen rektoratnya dalam mengelola perguruan tinggi selama 4 tahun terakhir,” tuturnya.
Faktor penting lainnya adalah tingkat kelulusan mahasiswa tepat waktu. Prof. Saiful menegaskan, jika lebih dari 50 persen mahasiswa tidak lulus dalam waktu empat tahun, maka kampus itu tidak bisa meraih unggul.
Ia juga menyoroti pentingnya peran pembimbing skripsi dalam mempercepat kelulusan.
“Biasanya bottleneck-nya itu di saat pembimbingan skripsi,” ucapnya.
Maka dari itu, ia juga menyarankan agar prodi bisa memberi opsi non-skripsi, misalnya dengan menulis artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal yang akreditasi Sinta 6 atau Sinta 5, setelah PKL (Praktik Kerja Lapangan).
Kolaborasi PTS dengan Dunia Industri dan Kualitas Dosen
LLDikti menekankan, kolaborasi dengan dunia industri menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian akreditasi.
Menurut Saiful, mahasiswa semester 6 hingga 8 sebaiknya telah memiliki pengalaman magang atau keterlibatan langsung di dunia usaha dan industri.
Selain itu, faktor kualitas dosen sangat krusial. Dosen dengan gelar doktor atau profesor serta memiliki jaringan luas menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa dan berdampak pada penilaian akreditasi.
Tak kalah penting adalah fasilitas pendukung seperti laboratorium, terutama bagi program studi kedokteran, farmasi, dan teknik.
“Kalau tidak ada lab yang bagus-bagus, tidak sesuai untuk unggul, kan? Jadi akreditasi program studi itu harus lengkap dulu dengan baik. Dia akan mendukung universitasnya untuk unggul. Jadi program studinya unggul duluan, baru universitasnya,” tuturnya. (susan/hm27)