Friday, May 23, 2025
home_banner_first
SUMUT

Tinjau Program Optimalisasi Lahan, Kementan dan TNI Perkuat Kolaborasi Pertanian di Asahan

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 09.53
tinjau_program_optimalisasi_lahan_kementan_dan_tni_perkuat_kolaborasi_pertanian_di_asahan

Staf ahli Kementan bersama Dandim 0208/AS meninjau lahan pertanian di Kecamatan Sei Kepayang. (f: ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Upaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Asahan memasuki babak baru. Staf Ahli Kementerian Pertanian RI, Dr Any Mulyani, bersama Komandan Kodim 0208/Asahan, Letkol Inf Muhamad Bassarewan, meninjau lahan yang akan menjadi bagian dari Program Optimalisasi Lahan (OPLA) tahun anggaran 2025.

Peninjauan berlangsung di Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Kamis (23/5/2025), sebagai bagian dari strategi nasional Kementan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur guna memperkuat ketahanan pangan.

Peninjauan melibatkan pejabat dari sektor pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten. Hadir dalam kegiatan itu Moses Siahaan dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara; Suratno, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Kabupaten Asahan; Dian Partawijaya SP, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Sei Kepayang; serta seluruh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari kecamatan tersebut.

Program OPLA bertujuan untuk menghidupkan kembali lahan tidak produktif melalui penerapan teknologi pertanian yang efisien serta kolaborasi lintas sektor. Dalam konteks ini, sinergi antara Kementerian Pertanian dan TNI menjadi elemen penting dalam pelaksanaan di lapangan.

Letkol Inf Muhamad Bassarewan menegaskan komitmen TNI dalam mendukung kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ketahanan pangan.

“Kami dari jajaran TNI siap menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan program-program pertanian seperti OPLA. Kehadiran kami adalah bentuk dukungan nyata terhadap petani dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Any Mulyani menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan TNI yang dinilai sangat strategis dalam mempercepat implementasi program pertanian nasional.

“Kolaborasi lintas institusi menjadi kunci untuk menjawab tantangan pertanian hari ini—dari keterbatasan lahan, perubahan iklim, hingga fluktuasi harga komoditas. Tidak cukup hanya dengan kebijakan, tetapi dibutuhkan kerja nyata dan kemitraan yang solid di lapangan,” kata Any.

Ia juga menyebut OPLA 2025 akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Dengan adanya kegiatan peninjauan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat hingga desa, dapat bersinergi merealisasikan program optimalisasi lahan. Kabupaten Asahan diharapkan menjadi contoh keberhasilan dalam mentransformasi lahan tidur menjadi sumber kehidupan baru bagi masyarakat petani. (perdana/hm24)

REPORTER: