23.8 C
New York
Friday, July 26, 2024

Petani dan Pensiunan di Tapsel Kompak Pilih Pemimpin yang Berintegritas

Tapsel, MISTAR.ID

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini, harus dijadikan sebagai momentum tepat untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) yang berintegritas.

Hal itu terungkap di acara halal bihalal Perhimpunan Purna Bhakti Aparatur Sipil Negara (PPASN) Tapsel, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tapsel dan perkumpulan Sahabat Syahrul M. Pasaribu di Natama Hotel Padangsidimpuan, Senin (22/4/2024) sore lalu.

Ketua KTNA Juang Pakpahan, mewakili petani Tapsel memaparkan tentang bagaimana kemajuan pertanian Tapsel selama 10 tahun dipimpin Syahrul M. Pasaribu (2010-2015 dan 2016-2021). Di mana, petani Tapsel benar-benar menjadi tuan di tanah sendiri.

“Kwantitas dan kwalitas hasil komoditi pertanian Tapsel meningkat dan lebih baik, serta swa sembada pangan terjaga dengan baik. Sehingga pada Pekan Nasional KTNA ke-XIV di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, pak Syahrul Pasaribu dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sesuai Keputusan Presiden R.I No.25/TK/TAHUN 2014 tanggal 2 Juni 2014,” sebutnya.

Baca juga:Bupati Tapsel Sampaikan LKPj 2023, APBD Kondisi Unaudit

Menurutnya, kedekatan dan kepedulian Syahrul pada petani selama memimpin Tapsel, sudah terbukti dan teruji. Karena itulah Syahrul menjadi Pembina KTNA Tapsel dari sejak menjabat bupati sampai saat ini. Bahkan Desember 2023 terpilih sebagai Pembina KTNA Sumatera Utara.

Prestasi dan kemajuan di bidang pertanian ini telah mengangkat nama Tapsel di level yang lebih tinggi. Petani lebih diperhatikan dan lebih baik tingkat kesejahteraannya. Namun usai Syahrul menuntaskan tugas Bupati Tapsel dua periode, apa yang pernah dirasakan itu semakin merosot atau paling tidaknya terkesan jalan di tempat.

“Kami pengurus KTNA Tapsel di kabupaten sampai tingkat kecamatan beranggotakan 670 kelompok tani. Kami mengajak kita semua untuk memanfaatkan momentum Pilkada tahun ini untuk memilih pemimpin yang tulus, tidak munafik dan tidak mementingkan diri sendiri,” sebutnya.

Pada kesempatan ini, Ketua KTNA Tapsel menyatakan masih menunggu arahan Ketua Dewan Pembina, Syahrul Pasaribu, tentang ke mana arah dukungan di Pilkada nanti. Khususnya di Pilkada Tapsel dan bila perlu juga di Pilkada Padangsidimpuan.

Baca juga: Bupati Tapsel: Kecamatan Angkola Selatan Terbaik Tahun 2024

“KTNA se Sumatera Utara memiliki forum diskusi, dan telah bersepakat untuk saling dukung apabila ada pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan dimenangkan. Yakni dengan cara mengerahkan kelompok tani, keluarga dan sahabat di daerah untuk memilih paslon tersebut,” terangnya.

Namun, sambungnya, masyarakat Tapsel masih membutuhkan sentuhan pemimpin bertangan dingin seperti Syahrul. Karena itulah Juang Pakpahan meminta agar Syahrul M Pasaribu mengijinkan putranya dr. Aditya Rizki M. Pasaribu ikut mencalon di Pilkada Tapsel.

“Atau jika tidak, mari kita ramai-ramai minta kesediaan Gus Irawan Pasaribu yang merupakan Anggota DPR RI, agar bersedia turun gunung menjadi Calon Kepala Daerah di wilayah kita ini”, ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan Ahmad Efendi Nasution, mewakili Sahabat Syahrul M. Pasaribu. Menurutnya, jika menakar pada perolehan suara Syahrul Pasaribu dan Gus Irawan Pasaribu di Pemilu Legislatif lalu, khususnya di Tapsel, memiliki akumulasi suara  61.000, tentu ini menjadi modal awal yang sangat besar untuk memenangkan Pilkada Tapsel.

“Kolaborasi ini menjadi modal awal yang signifikan apabila maju di Pilkada Tapsel. Sosok seperti ini yang dinilai mampu untuk mengulangi kejayaan Tapsel sebagaimana masa-masa kepemimpinan bang Syahrul,” terangnya.

Baca juga: Bupati Tapsel Ingatkan ASN: Tidak Ada Kekosongan Dalam Pelayanan

Fendi sapaan akrabnya  berpendapat, 10 tahun Tapsel dipimpin Syahrul Pasaribu sangatlah bagus dan maju, hampir di seluruh sektor, termasuk berhasil memindahkan ibukota dan pusat pemerintahan ke Sipirok dengan membangun kantor Bupati yang terpusat dan representatif. Ketika itu Tapsel yang dikonotasikan tak pernah selesai akhirnya sukses diubah menjadi tak ada persoalan selalu lancar.

“Kami dari komunitas Sahabat Syahrul menjadi saksi atas keberhasilannya membangun Tapsel, walaupun belum sempurna secara keseluruhan. Kami tetap tunggu arahan untuk Pilkada. Siapa kata Bang Syahrul, itu kami dukung. Butuh orang yang tulus dan punya niat baik untuk membangun Tapsel,” ungkapnya.

Fendi yang juga mantan anggota KPU Kota Padangsidimpuan selama 10 tahun itu,  menerangkan titik nol pembangunan Tapsel selama 10 tahun kepemimpinan Syahrul diawali dari tempat acara halal bi halal tersebut (Hotel Natama). Yakni pada momentum buka puasa bersama di tahun 2009 yang silam.

“Saat itu kami dari KAHMI bersama kawan-kawan lainnya meminta dan mendorong bang Syahrul yang ketika itu Ketua FPG DPRD Sumut agar maju di Pilkada Tapsel tahun 2010. Hari ini, sejarah kita ulang kembali. Kita minta Bang Syahrul memberi warna di Pilkada Tapsel tahun ini,” sebutnya.

Baca juga: Pesantren Darul Mursyid Safari Ramadhan 1445 H di Tapsel

Saulian Sabbih Situmorang mantan Kepala Bappeda dan Asisten Ekbang Tapsel, mewakili undangan menyebut, Syahrul Pasaribu merupakan sosok jembatan persahabatan. Karena bisa menyambungkan silaturahmi PPASN, KTNA dan Sahabat Syahrul M. Pasaribu.

Diutarakan, 10 tahun memimpin Tapsel, melalui relasi dan jaringannya, Syahrul telah sukses dalam menjembatani pengalokasian anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat ke Tapsel, termasuk memperoleh Dana Insentif Daerah dalam bentuk Dana Rakca tahun 2017 sebesar Rp 50 M lebih atas keberhasilan pengelolaan keuangan daerah T.A 2015 dan Dana Rakca tahun 2020 sebesar Rp52 M atas  pengelolaan keuangan daerah Tapsel T.A 2018.

“27 November nanti ada perhelatan demokrasi daerah. Saya yakin kita yang tiga komunitas ini masih punya pengaruh untuk menyukseskan perjuangan salah satu pasangan calon di kontestasi Pilkada Tapsel. Kita tetap satu barisan di bawah koordinasi Pak Syahrul,” pesannya.

Menurutnya, apabila ini terwujud, pengaruhnya tidak hanya di Pilkada Tapsel, tetapi berdampak positif bagi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Karena jika semuanya sukses, maka akan lebih mudah menyandingkan Gubsu terpilih dengan Bupati Tapsel terpilih membangun Jalan Provinsi di Tapsel.

“Mari lihat betapa hancur dan sulitnya melintasi Jalan Provinsi dari Kecamatan Arse, Saipar Dolok Hole sampai ke Aek Bilah. Begitu juga dari Bulu Mario di Sipirok ke Aek Nabara Marancar. Sudah tak layak dilintasi kendaraan bermotor,” terangnya

Padahal sambungnya, saat kepemimpinan Syahrul di Tapsel, kondisi dua ruas Jalan Provinsi tersebut jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan hubungan dan relasi pemimpin Tapsel masa itu ke pemerintah atasan sangat baik.

Baca juga: Pemkab Tapsel Safari Ramadhan ke Angkola Sangkunur

Ketua PPASN Tapsel Marasaud Harahap mantan Kadis Pendidikan dan mantan Asisten III Kesejahteraan Rakyat, bersyukur atas suksesnya halal bihalal tersebut. Dia juga mengisahkan perjuangan membangun berbagai infrastruktur di Tapsel saat dipimpin Syahrul Pasaribu tentunya bukan pekerjaan mudah, dalam mewujudkannya. Apalagi di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah ketika itu.

Marasaud mengenang,  10 tahun Syahrul jadi Bupati Tapsel, pengangkatan pejabat tidak asal tunjuk atau karena ada sesuatu hal,  tetapi berdasarkan merit sistem. Selain itu, juga aktif blusukan mendatangi rakyat hingga ke pelosok daerah dengan Mar Mar Style.

“Blusukan menjadi wahana berkomunikasi yang efektif dengan rakyat secara langsung. Aspirasi rakyat ditindaklanjuti dengan pembangunan, seperti pembangkit listrik di daerah yang tidak terjangkau PLN, yaitu melalui program pembangunan PLTMH dan PLTS yang dimasa kepemimpinannya sudah terealisasi 20 unit yang semuanya dibangun melalui APBN dan APBD Provinsi” paparnya.

Tetapi ditinggal Syahrul ujarnya, Tapsel saat ini programnya seperti tak memiliki fokus.

“Daerah yang puluhan tahun menjadi tempat pengabdian kita ini, kedepan  harus dipimpin orang yang punya integritas, istiqomah dan menjalankan program bukan jama-jama goreng (coba-coba),” ungkapnya.

Ketua PPASN Tapsel ini juga meminta pada Syahrul Pasaribu agar dr. Aditya, yang sudah banyak dibincangkan masyarakat Tapsel, diijinkan ikut berkontestasi di Pilkada Tapsel.

“Karena dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengulangi kejayaan Tapsel sebagaimana pernah diwujudkan Syahrul bersama kami-kami ini,” ujarnya

Menyahuti itu, Syahrul M. Pasaribu yang Ketua Dewan Pembina PPASN sekaligus Pembina KTNA Tapsel dan Sumut itu mengatakan, ada kebiasaan umat Islam setelah Ramadhan dan dibulan Syawal menggelar halal bihalal.

Baca juga: Pemkab Tapsel Dorong Perekonomian Warga Lewat Sektor Perikanan

“Karena di hari raya Idul Fitri kemarin tidak bisa saling kunjung mengunjungi, karena kesibukan masing-masing. Halal bi halal inilah momen bagi kita untuk saling bermaaf-maafan,” ucap dia.

Syahrul juga mengisahkan, memang sejarah perjalanan hidupnya lebih banyak berada di tengah-tengah orang banyak. Karena itu pulalah banyak orang yang berjasa baginya dan tidak akan melupakannya.

Terkait kepemimpinan daerah yang baik, menurutnya, dapat diibaratkan seorang manajer yaitu yang harus mampu mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Yakni sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).

“Mengingat sejarah perjalanan kita. Sudah banyak yang kita persembahkan ke Tapsel. Mulai membangun pusat perkantoran pemerintah yang terintegrasi, mengatasi defisit anggaran dan menciptakan harmoni di jajaran birokrasi dan antara eksekutif dengan legislatif serta forkopimda termasuk dengan semua stakeholders dengan baik,  sehingga program pembangunan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan tepat sasaran,” kenangnya.

Pemimpin daerah, katanya, tidak boleh cengeng dan apalagi selalu bersembunyi dengan mengatasnamakan keterbatasan wewenang, dalam menyelesaikan masalah. Seperti pembangunan jalan rusak, selalu berdalih bukan tanggungjawab daerah tetapi pemerintah provinsi dan pusat.

“Rakyat tidak tahu itu tanggung jawab siapa. Aek Latong saja jalurnya bisa kita pindahkan kok pada tahun 2013, padahal itu Jalan Nasional,” sebut Syahrul M. Pasaribu.

Dibenarkannya,  pimpinan daerah itu memang harus berintegritas dan mampu menciptakan kesejukan sehingga melahirkan inovasi dan kreatifitas. Sesuai kata dan perbuatan dan punya sikap konsistensi serta selalu lebih mementingkan masyarakatnya daripada kebutuhannya sendiri.

Menjawab harapan agar mengikhlaskan anaknya Aditya Rizki di Pilkada Tapsel, Syahrul menyebut butuh koordinasi dan kesepakatan dari keluarga, karena Aditya juga seorang birokrat yang bertugas di RSUD Pirngadi Medan yang masih punya karier panjang.

“Akan tetapi, aspirasi yang mengemuka dalam acara halal bi halal ini, akan saya diskusikan dengan keluarga. Mohon bantuan doa bapak dan ibu semua agar ini berjalan lancar,” pinta Bupati Tapsel dua periode tersebut.

Hadir juga Anggota DPRD Tapsel dari fraksi Partai Golkar, M Rawi Ritonga dan Edison Rambe berbaur dengan 100 orang lebih lainnya. Dipenghujung acara  ditutup dengan do’a yang dipimpin Ustadz Herman Ritonga . (amran/hm17)

Related Articles

Latest Articles